Bank Mandiri Perkuat Komitmen ESG melalui Kinerja Keberlanjutan yang Solid

Bank Mandiri Perkuat Komitmen ESG melalui Kinerja Keberlanjutan yang Solid

Poin Penting

  • Pembiayaan berkelanjutan Bank Mandiri mencapai Rp310 triliun, tumbuh 8,7%, dengan porsi pembiayaan hijau sebesar Rp159 triliun.
  • Bank Mandiri menargetkan Net Zero Emission Operasional pada 2030 dan memperkuat tata kelola, keamanan data, serta inklusi keuangan digital melalui Livin’ Merchant.
  • Komitmen ESG Bank Mandiri diakui global, dengan skor risiko ESG turun menjadi 9,5 (negligible risk) menurut Sustainalytics.

Jakarta – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terus memperkuat komitmennya terhadap ekonomi berkelanjutan melalui penerapan prinsip Enviromental, Social, and Governance (ESG). Terdapat tiga pilar dalam framework ESG Bank Mandiri, yaitu Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking.

Bank Mandiri mencatatkan kinerja pembiayaan berkelanjutan yang solid. Pada pilar Sustainable Banking, portofolio pembiayaan mencapai Rp310 triliun atau tumbuh 8,7 persen pada kuartal III-2025 dibandingkan posisi Rp285 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca juga: Bank Mandiri Klaim Telah Salurkan 74 Persen Dana Menkeu Purbaya hingga September 2025

Jika dirinci, pembiayaan hijau atau green portofolio menyentuh angka Rp159 triliun atau naik 12 persen secara year-on-year (YoY) yang menjadikan Bank Mandiri menguasai lebih dari 35 persen pangsa pasar dari bank besar nasional lainnya.

Sedangkan, portofolio sosial mencapai Rp151 triliun atau tumbuh 5,3 persen dengan pembiayaan UMKM yang menjadi penyangga utama.

Menuju Net Zero Emission 2030

Pada pilar Sustainable Operation, bank berkode saham BMRI ini terus memperkuat proses operasional yang ramah lingkungan dengan menargetkan Net Zero Emission Operasional pada 2030.

Upaya tersebut diwujukan melalui berbagai inisiatif seperti optimalisai green building, penggunaan kendaraan listrik dan hybrid, pemasangan charging station, hingga pemanfaatan panel surya.

Baca juga: Kemenkeu: Bank Mandiri dan BRI Minta Tambahan Dana Pemerintah

Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, mengatakan bahwa komitmen tersebut juga tecermin dalam penguatan tata kelola perusahaan, termasuk peningkatan perlindungan data pribadi dan keamanan siber untuk menjaga kepercayaan nasabah.

Selain itu, dari sisi sumber daya manusia, Bank Mandiri turut membangun budaya kerja yang inklusif, di mana 52 persen pegawai Bank Mandiri adalah perempuan dan 46 persen perempuan telah berada pada level manajer ke atas.

Dorong Inklusi Keuangan Digital

Selanjutnya, melalui pilar Sustainability Beyond Banking, bank berlogo pita emas ini memperluas inklusi keuangan berbasi digital melalui platform Livin’ Merchant yang ditujukan bagi pelaku usaha, khususunya UMKM.

Hingga September 2025, sebanyak 62 persen pengguna Livin’ Merchant berasal dari wilayah non-urban atau setara dengan 1,8 juta pengguna.

Baca juga: Bank Mandiri Borong 8 Penghargaan Internasional Berkat Inovasi Digital

Selain itu, program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bank Mandiri juga diarahkan untuk menjangkau masyarakat kurang terlayani, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

Empat program unggulan TJSL ini Pasar Murah Mandiri, Mandiri Bakti Kesehatan, Aksi Bersih Mandiri dan Mandiri Peduli Sekolah yang telah menjangkau lebih dari 60.000 penerima manfaat di berbagai daerah.

Program ini melibatkan ribuan karyawan Mandiri serta berkolaborasi dengan banyak pihak, mulai dari rumah sakit daerah, pelaku UMKM, lembaga pendidikan, hingga komunitas lingkungan.

Dukung Agenda Asta Cita Pemerintah

Sebagai mitra strategis pemerintah, Bank Mandiri berperan aktif dalam mendukung agenda Asta Cita Presiden Prabowo, terutama dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, pendidikan, kesehatan, penguatan kualitas sumber daya manusia Indonesia, serta terkait ekonomi hijau dan ekonomi biru.

Baca juga: Bank Mandiri Akselerasi Industri Kopi Nasional Lewat Jakarta Coffee Week 2025

Melalui langkah nyata ini, Bank Mandiri mengutamakan nilai tambah bagi masyarakat sekaligus memperkuat kondisi ekonomi dan sosial bangsa menuju Indonesia Emas.

“Kami meyakini pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan hanya bisa dicapai melalui sinergi dan kolaborasi yang konsisten” kata Novita dalam siaran pers, dikutip Rabu, 7 November 2025.

Dapat Pengakuan dari Sustainalytics

Bank Mandiri berkomitmen menjadi bagian dari gerakan Sinergi Majukan Negeri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkualitas dan memberi nilai tambah bagi masyarakat.

Tak luput dari pandangan eksternal, komitmen Bank Mandiri terhadap keberlanjutan makin mendapatkan pengakuan yang luar biasa. Lembaga pemeringkat ESG: Sustainalytics mencatat perbaikan risiko ESG Bank Mandiri menjadi “negligible risk” dengan skor 9,5 pada September 2025, dari sebelumnya yang berada pada kategori “medium risk” dengan skor 27,6 pada 2024.

Baca juga: Bank Mandiri Semarakkan Aksi Berkelanjutan Looping for Life di Livin’ Fest 2025

Artinya, penurunan skor ini mencerminkan penguatan nyata pada penerapan prinsip ESG di seluruh bisnis perseroan.

“Bagi kami, keberlanjutan bukan sekadar tanggung jawab, tetapi bagian dari strategi bisnis. Kami berkomitmen memastikan setiap inisiatif tidak hanya menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” terang Novita.

Bangun Fondasi Ekonomi yang Tangguh

Bagi Bank Mandiri, keberlanjutan bukan hanya jargon, namun juga tentang bagaimana implementasinya sebagai bentuk nyata penggerak utama ekonomi bangsa.

Langkah-langkah tersebut tidak hanya menumbuhkan ekonomi, tetapi juga membangun fondasi bangsa yang lebih tangguh dan berdaulat. (*)

Related Posts

News Update

Netizen +62