Poin Penting
- Astra Agro Lestari (AALI) berkomitmen mendukung target net zero emission (NZE) 2030 melalui transformasi bisnis berkelanjutan.
- Perseroan mengadopsi AI, IoT, dan digital precision fertilization untuk menekan emisi dan meningkatkan efisiensi energi.
- Astra Agro memperkuat kemitraan hijau dengan petani plasma serta mengembangkan energi terbarukan dan pupuk organik ramah lingkungan.
Jakarta – PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menegaskan komitmennya untuk berkontribusi dalam mewujudkan ambisi pemerintah mencapai net zero emission (NZE) Indonesia. Perseroan mengimplementasikan sejumlah langkah strategis untuk menjadi bagian dari solusi menuju ekonomi hijau.
Industri kelapa sawit nasional dinilai memiliki peran strategis dalam mendukung target NZE yang dicanangkan pemerintah. Sektor ini dapat berkontribusi melalui transformasi operasional, digitalisasi, serta kemitraan berkelanjutan dengan masyarakat.
Hal itu diungkapkan Eko Prasetyo, Direktur Astra Agro Lestari dalam Forum Diskusi “Synergizing Energy, Finance & Agribusiness for a Greener Future” yang digelar Infobank Media Group bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di DoubleTree by Hilton Jakarta, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Jumat, 31 Oktober 2025.
Baca juga: Infobank dan Kemenpora Gelar Forum Diskusi “Synergizing Energy, Finance, & Agribusiness for a Greener Future”
Dalam proses menuju operasi rendah emisi, Astra Agro Lestari mengubah strategi bisnis dari volume driven menjadi value driven. Apalagi sejak diberlakukannya moratorium perluasan lahan pada 2011, perseroan tidak lagi fokus pada ekspansi area tanam, melainkan peningkatan produktivitas dan efisiensi energi.
Upaya itu dilakukan melalui pemanfaatan teknologi seperti artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), hingga digital precision fertilization. Teknologi tersebut membantu meminimalkan penggunaan pupuk kimia dan menekan emisi karbon dari aktivitas perkebunan.
“Dengan teknologi digital, setiap aktivitas pemupukan dan pengelolaan lahan dapat diukur secara presisi, sehingga dampak terhadap lingkungan bisa ditekan semaksimal mungkin,” papar Eko.
Baca juga: Pertamina Perkuat Transisi Energi Lewat Strategi Dual Growth dan Pengembangan Energi Bersih
Selain itu, perseroan menerapkan traceability system untuk memastikan transparansi rantai pasok dari hulu hingga hilir. Langkah ini sejalan dengan standar keberlanjutan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Kolaborasi dengan Petani dan Inovasi Hijau
Di luar itu, Astra Agro Lestari juga memperkuat kolaborasi dengan masyarakat, terutama pemilik kebun plasma. Kemitraan dengan masyarakat menjadi pilar penting dalam strategi keberlanjutan perusahaan.
Melalui program plasma dan swadaya, perseroan membantu petani meningkatkan produktivitas, memperkenalkan green financing, serta memfasilitasi sertifikasi keberlanjutan. Dengan demikian, para petani plasma dapat menjadi bagian dari rantai pasok global yang ramah lingkungan.
Baca juga: Buah Manis Upaya Astra Agro Perkuat Pendidikan Komunitas Adat
Sebagai bagian dari Astra Group, Astra Agro Lestari menargetkan net zero emission pada 2030 melalui berbagai inisiatif berbasis sains dan teknologi.
Beberapa langkah dijalankan antara lain pemanfaatan limbah organik dan kompos sebagai energi alternatif lewat teknologi methane capture dan carbon sequestration, serta transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan.
Selain itu, perseroan juga mengembangkan pupuk organik ramah lingkungan untuk mengurangi degradasi tanah, dan melakukan restorasi serta konservasi lahan guna menjaga daya dukung ekosistem di sekitar wilayah operasinya. (*) Ari Astriawan










