PGE Cetak Laba Bersih USD104,26 Juta per Kuartal III-2025, Ini Faktor Pendorongnya

PGE Cetak Laba Bersih USD104,26 Juta per Kuartal III-2025, Ini Faktor Pendorongnya

Poin Penting

  • PGE catat laba bersih USD104,26 juta di Q3-2025, turun 22,1% YoY, tetapi pendapatan naik 4,2% menjadi USD318,86 juta.
  • Lumut Balai Unit 2 (55 MW) mulai beroperasi penuh sejak Juni 2025, mendukung pertumbuhan dan optimisme transisi energi.
  • PGE menargetkan kapasitas terpasang 1 GW dalam 2–3 tahun ke depan, dengan rencana jangka panjang hingga 3 GW pada 2033.

Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) mencatat laba bersih senilai US$104,26 juta atau setara Rp1,7 triliun pada kuartal III-2025. Jumlah ini turun 22,1 persen dari periode sama tahun sebelumnya, yakni USD133,9 juta.

Meski laba susut, perseroan mampu mencetak kenaikan pendapatan. PGE meraup pendapatan senilai USD318,86 juta, naik 4,20 persen secara tahunan year on year (YoY), dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, yakni USD 306,02 juta. 

Sementara itu, EBITDA PGE mencapai USD248,97 juta, total aset USD 2,96 miliar kas serta setara kas USD 628,12 juta. Total aset lancar juga mengalami lonjakan menjadi USD 831,78 juta dari USD 828,56 juta posisi per 31 Desember 2024.

Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Yurizki Rio mengatakan, capaian positif ini didukung oleh kinerja PGE Lumut Balai Unit 2 dengan kapasitas 55 megawatt (MW) yang mulai beroperasi penuh sejak Juni lalu. 

“Pendapatan ini semakin mengukuhkan optimisme Perseroan untuk mendorong terwujudnya transisi energi dan swasembada energi yang menjadi cita-cita pemerintah Indonesia,” jelasnya, dikutip Jumat, 31 Oktober 2025. 

Baca juga : Bank Banten Kantongi Laba Rp10,70 Miliar di Kuartal III 2025, Melonjak 43,34 Persen

Ia menjelaskan, kenaikan ini mencerminkan pertumbuhan bisnis yang positif serta menunjukkan posisi keuangan Perseroan yang semakin solid dan sesuai dengan arah pengembangan yang direncanakan.

“Pencapaian ini menjadi bukti nyata kemampuan Perseroan dalam memperkuat kinerja operasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan,” bebernya.

Menuju Target 1 GW 

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi mengungkapkan, PGE terus mendorong pencapaian target kapasitas terpasang sebesar 1 gigawatt(GW) yang dikelola secara mandiri dalam 2-3 tahun ke depan. 

Ia menegaskan pencapaian target 1 GW bukanlah garis akhir, melainkan awal dari perjalanan yang lebih jauh menuju swasembada energi. 

Baca juga : Laba Bersih Cisadane Sawit Raya Melonjak 70,6 Persen di Kuartal III 2025

“Oleh karena itu, kami terus menatap ke depan untuk mewujudkan target 1,8 GW pada 2033 dan mengembangkan potensi panas bumi hingga 3 GW,” ujarnya. 

Sebagai pionir pengembangan energi panas bumi di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, Julfi mengatakan, PGE  saat ini mengelola kapasitas terpasang sebesar 727 MW dari enam wilayah operasi. 

Selain proyek Lumut Balai Unit 2, PGE tengah menggarap pengembangan proyek Hululais Unit 1 & 2 berkapasitas 110 MW, proyek-proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW, serta kegiatan eksplorasi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Tiga yang telah diresmikan oleh Presiden Prabowo pada Juni lalu.

Upaya ini, kata Julfi, tidak semata berfokus pada pertumbuhan bisnis Perseroan saja tetapi juga mencerminkan komitmen untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat melalui pemanfaatan energi panas bumi yang bersih dan berkelanjutan. 

“Ini yang menjadi  landasan kami dalam mengimplementasi strategi beyond electricity dengan mengembangkan peluang bisnis panas bumi di luar kelistrikan (off-grid),” pungkasnya. (*)

Related Posts

News Update

Netizen +62