Poin Penting
- Danantara akan mendorong lebih banyak perusahaan BUMN untuk tercatat di Bursa Efek Indonesia sebagai bagian dari strategi capital recycling.
- Jumlah BUMN akan dikurangi dari 1.063 menjadi di bawah 200 perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.
- Danantara akan mengalokasikan sekitar 80% dana investasinya di dalam negeri, termasuk di pasar obligasi dan saham.
Jakarta – Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebagai badan pengelola investasi strategis berkomitmen untuk terus mendukung pasar modal Indonesia melalui dua pendekatan, yakni penawaran (supply) dan permintaan (demand).
Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menjelaskan bahwa dari sisi suplai Danantara akan mendorong perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Memang kita ingin lebih banyak lagi perusahaan-perusahaan yang ada di Danantara yang siap untuk masuk menjadi emiten yang baik di bursa dan kita juga bisa melakukan capital recyling itu jg bisa menjadi sangat penting,” ujar Pandu dalam gelar wicara di ajang Capital Market Summit and Expo (CMSE) 2025 di Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025.
Baca juga: BEI Gelar CMSE 2025, Angkat Tema Pasar Modal untuk Rakyat
Langkah tersebut sejalan dengan upaya Danantara yang tengah melakukan konsolidasi terhadap perusahaan BUMN sejenis. Jumlah BUMN yang saat ini mencapai 1.063 perusahaan ditargetkan akan dikonsolidasikan menjadi di bawah 200 perusahaan
“Dan fokus utama dari sisi Danantara adalah bagaimana manage menjadi bisnis dan bisa menguntungkan dan kalau bisa memang kalau yang sudah kelas indonesia sudah bagus menjadi kelas dunia, dan yang belum jadi kelas nasional untuk jadi kelas nasional dan dengan itu memang akan banyak perubahan fundamental,” imbuhnya.
Fokus Investasi di Dalam Negeri
Adapun, dari sisi demand, Pandu mengungkapkan, Danantara akan mengalokasikan sekitar 80 persen investasi di dalam negeri, khususnya di pasar publik seperti obligasi dan pasar modal.
Baca juga: Tok! Kementerian BUMN Resmi Berubah Jadi Badan Pengaturan BUMN
“Kami akan berinvestasi di pasar publik, baik itu di obligasi baik maupun di pasar modal atau equity. Itu pertama pak untuk tahun ini. Walaupun tahun ini sisa 10 minggu, tapi kami akan mulai beraktivitas secara aktif,” pungkas Pandu. (*)
Editor: Yulian Saputra









