Poin Penting
- Backlog perumahan di Indonesia masih tinggi, dengan 9,9 juta keluarga belum memiliki rumah dan 26 juta tinggal di rumah tidak layak huni.
- AHY dorong kolaborasi lintas sektor properti untuk mendukung program 3 Juta Rumah dan pertumbuhan ekonomi nasional.
- Pelaku industri diminta prioritaskan keberlanjutan, melalui pengembangan konsep Transit Oriented Development (TOD) dan urban regeneration.
Jakarta – Sektor properti dan konstruksi memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional, menyumbang lebih dari 10 persen Produk Domestik Bruto (PDB). Dengan lebih dari 180 industri turunan, sektor ini juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
Melihat potensi strategis tersebut, pemerintah terus mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mendorong pertumbuhan industri properti serta mengatasi masalah backlog perumahan yang masih tinggi.
Data terbaru menunjukkan sekitar 9,9 juta keluarga di Indonesia belum memiliki rumah, dan sekitar 26 juta keluarga tinggal di rumah tidak layak huni.
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Golden Property Awards (GPA) 2025 yang digelar Indonesia Property Watch (IPW) dan Rumah123 di Jakarta, Senin, 29 September 2025, malam.
Baca juga: IPW dan Rumah123 Dorong Pelaku Industri Properti Tingkatkan Kualitas Proyek Hunian
AHY menyambut baik program 3 Juta Rumah yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dan berharap program tersebut dapat menjadi solusi nyata atas permasalahan perumahan nasional.
“Kami yang memegang amanah di Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, tentu menyambut baik para pelaku di bidang properti yang ingin terus maju dan berkembang,” kata AHY.
Ia juga berharap agar pengembang properti berskala besar dapat mendorong pertumbuhan pelaku industri lokal, sehingga sektor perumahan semakin berkembang dan inklusif.
Kolaborasi dan Keberlanjutan Jadi Kunci
AHY menekankan pentingnya kolaborasi antarpemangku kepentingan untuk menciptakan kebijakan perumahan yang progresif dan memperluas akses pembiayaan masyarakat secara lebih kompetitif.
Di luar itu, AHY juga mengingatkan para pelaku industri properti untuk tetap mengedepankan pelestarian lingkungan. Kesejahteraan dan keberlanjutan harus didorong agar bisa berjalan beriringan.
Baca juga: Tekan Angka Backlog, Pemerintah Diminta Segera Terbitkan UU Untuk Rumah Rakyat
Di hadapan para pelaku industri properti yang hadir dari seluruh wilayah Indonesia, AHY mengungkapkan dua konsep utama yang harus dikembangkan, yakni Transit Oriented Development (TOD) dan urban regeneration. (*) Ari Astriawan









