Poin Penting
- IHSG pada 24 September 2025 ditutup naik tipis 0,02 persen ke level 8.126,55 setelah bergerak fluktuatif sepanjang hari.
- Sektor industri, bahan baku, properti, transportasi, energi, dan keuangan menunjukkan penguatan, sementara sektor infrastruktur, teknologi, dan kesehatan mengalami pelemahan.
- Saham unggulan penguat antara lain Jhonlin Agro Raya (JARR) dan Timah (TINS), sedangkan saham paling aktif diperdagangkan adalah Bumi Resources (BUMI) dan Bumi Resources Minerals (BRMS).
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu, 24 September 2025, ditutup naik tipis 0,02 persen ke level 8.126,55 dari posisi sebelumnya 8.125,20.
Diketahui, IHSG sepanjang hari ini mengalami pergerakan yang fluktuatif pada rentang level 8.077,84 hingga 8.169,01.
Berdasarkan data RTI Business, sebanyak 461 saham terkoreksi, 243 saham menguat, dan 100 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 55,14 miliar saham diperdagangkan dengan 3,01 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi tembus Rp38,33 triliun.
Baca juga: IHSG Sesi I Berbalik Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia
Meski demikian, beberapa indeks dalam negeri mengalami pergerakan yang melemah, dengan IDX30 turun 0,71 persen menjadi 424,56, LQ45 merosot 0,83 persen menjadi 808,77, dan Sri-Kehati melemah 0,71 persen menjadi 372,92. Sedangkan, JII naik 0,28 persen menjadi 554,63.
Di samping itu, mayoritas sektor bergerak naik, dengan sektor industrial menguat 4,36 persen, sektor bahan baku meningkat 1,20 persen, sektor properti naik 1,05 persen, sektor transportasi menguat 0,79 persen, sektor energi meningkat 0,62 persen, dan sektor keuangan naik 0,36 persen.
Baca juga: IHSG Kembali Dibuka Naik 0,46 Persen ke Posisi 8.162
Sedangkan, sektor lainnya melemah, terlihat dari, sektor infrastruktur turun 1,62 persen, sektor teknologi merosot 0,93 persen, sektor kesehatan melemah 0,89 persen, sektor siklikal turun 0,47 persen, dan sektor non-siklikal merosot 0,03 persen.
Top Gainers dan Losers
Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC).
Sedangkan saham top losers adalah PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA). (*)
Editor: Yulian Saputra










