Rugi Citra Putra Realty (CLAY) Bengkak Jadi Rp9,65 Miliar, Ini Penyebabnya

Rugi Citra Putra Realty (CLAY) Bengkak Jadi Rp9,65 Miliar, Ini Penyebabnya

Poin Penting

  • Rugi bersih PT Citra Putra Realty (CLAY) melonjak menjadi Rp9,65 miliar pada Juni 2025, naik signifikan dari Rp1,24 miliar tahun sebelumnya akibat penurunan pendapatan.
  • Pendapatan CLAY turun drastis 50,36 persen menjadi Rp53,12 miliar, dipicu oleh pengetatan anggaran pemerintah terhadap kegiatan seremonial yang berdampak pada bisnis perhotelan.
  • Pendapatan dari The Stones Hotel Bali dan Clay Hotel Jakarta menurun, sementara CLAY berharap pemulihan pasca-renovasi dan fokus pada pembangunan rumah sakit di Pontianak untuk diversifikasi bisnis.

Jakarta – PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) pada Selasa, 24 September 2025, menggelar paparan publik insidentil yang salah satunya membahas kinerja Perseroan. Laporan menunjukkan rugi periode berjalan kembali membengkak menjadi Rp9,65 miliar pada Juni 2025.

Angka tersebut naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat senilai Rp1,24 miliar. Hal itu dipicu oleh penurunan pendapatan CLAY sebanyak 50,36 persen menjadi Rp53,12 miliar dari Rp107,03 miliar pada Juni 2024.

Baca juga: Citra Putra Realty Siap IPO di Harga Rp180/Saham

Direktur CLAY, Chairul Umaiya, mengatakan bahwa penyebab penurunan pendapatan tersebut salah satunya dipicu oleh kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang melakukan pengetatan anggaran pemerintah terkait kegiatan seremonial.

“Ini tentu ada pengaruh kepada bisnis perhotelan pada umumnya. Namun demikian, tentu kita sebagai hotel yang berada di Bali, itu tidak 100 persen juga tergantung pada anggaran pemerintah,” kata Chairul dalam Paparan Publik, di Jakarta, Rabu, 24 September 2025.

Kontribusi Hotel Turun Tajam

Secara rinci, The Stones Hotel Bali yang dimiliki Perseroan memberikan kontribusi sebanyak Rp51,83 miliar pada Juni 2025, angka tersebut turun dari posisi Desember 2024 yang mampu memberikan kontribusi pendapatan hingga Rp227,57 miliar.

Sementara properti Clay Hotel yang dimiliki oleh entitas anak usaha yang berlokasi di Jakarta memberikan kontribusi pendapatan senilai Rp1,28 miliar, angka itu turun dari Desember 2024 yang senilai Rp3,05 miliar.

“Kita ada punya dua unit hotel yang satu lagi adalah Hotel Clay yang di jalan Blora ini. Nah ini terjadi penurunan karena memang kita sedang melakukan renovasi total. Jadi sekarang hotel kita tutup dan mudah-mudahan diharapkan pertengahan Oktober sudah selesai dan awal November sudah bisa kembali untuk beroperasi,” imbuhnya.

Prospek dan Aset Perusahaan

Adapun, Perseroan berharap hingga akhir tahun pendapatan CLAY masih dapat tumbuh positif, didukung kinerja dua hotel yang dimiliki.

Di samping itu, Perseroan juga tengah fokus membangun rumah sakit di Pontianak, Kalimantan Barat, yang ditargetkan rampung dalam 1,5-2 tahun.

Baca juga: Pengembangan Grand Kamala Lagoon Terus Dilakukan PP Properti

Sebagai catatan, total aset CLAY per Juni 2025 turun sekitar Rp7,19 miliar menjadi Rp532,35 miliar pada Juni 2025, dari posisi Desember 2024 senilai Rp532,35 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh penyusunan aset tetap. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62