Jakarta – Industri pembiayaan industri multifinance terus menunjukkan pertumbuhan positif di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan. Per Juli 2025, piutang pembiayaan tercatat mencapai Rp502,95 triliun, tumbuh 1,79 persen year on year (yoy).
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, menegaskan pertumbuhan ini ditopang oleh kinerja segmen modal kerja.
“Pembiayaan modal kerja tumbuh cukup tinggi, sebesar 8,86 persen yoy,” ujar Agusman dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan Agustus 2025, Kamis (4/9).
Baca juga: Piutang Pembiayaan Multifinance Tumbuh 2,83 Persen Jadi Rp504,58 T di Mei 2025
Dari sisi profil risiko, Agusman menyebut industri pembiayaan masih terjaga dengan baik.
“Rasio non-performing financing (NPF) gross berada di level 2,52 persen, sedangkan NPF net tercatat 0,88 persen,” jelasnya.
Selain itu, struktur pendanaan perusahaan pembiayaan dinilai aman. Gearing ratio tercatat 2,21 kali, jauh di bawah batas maksimum 12 kali yang ditetapkan regulator.
Agusman menekankan bahwa OJK terus memperkuat pengawasan terhadap sektor PVML.
Baca juga: OJK Pastikan Tak Ada Penarikan Dana Besar di Bank Selama Aksi Demo
“Mencermati situasi terkini, kami akan meningkatkan monitoring dan komunikasi dengan industri pembiayaan untuk memastikan layanan kepada masyarakat tetap berjalan baik, termasuk kemudahan akses pembiayaan bagi UMKM,” imbuhnya.
Dengan fundamental yang solid dan risiko yang terjaga, sektor pembiayaan memiliki ruang untuk terus memperluas peran dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. (*) Alfi Salima Puteri










