BNI Antisipasi Potensi Fraud di Pembiayaan Digital

BNI Antisipasi Potensi Fraud di Pembiayaan Digital

Jakarta–PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) saat ini tengah gencar menggenjot pembiayaan melalui mekanisme digital. Hal ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara BNI antisipasi potensi fraud.

Meski begitu, pihak BNI mengaku tetap mewaspadai adanya potensi fraud, seperti kredit macet atau non performing loan (NPL) dan sebagainya. (Baca juga: Fraud Perbankan Paling Banyak Dilakoni Direksi)

“Makanya kita terus mitigasi usahanya. Sehingga tidak terjadi fraud di online ini. Jangan sampai kemudian terjadi kemacetan (NPL) di tengah jalan,” kata Kepala Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI, Anton Siregar, di Jakarta, kemarin.

Salah satu mekanisme mitigasi risiko itu, kata Anton, pihaknya tetap fokus membiayai sektor yang produktif. Kendati sektor itu dinilai tidak bankable (dapat dibiaya perbankan), yang terpenting tetap feasible (mempunyai kelayakan untuk dibiayai). Melalui kredit digital ini, diharapkan dapat menjadi langkah antisipasi potensi fraud.

“Makanya, kami tak berikan penjaminan dalam kredit digital ini. Tapi yang jelas sektornya feasible dan produktif. Sehingga kami biayai dari hulu sampai hilir. Kalau di hilirnya saja, tidak menjaga kontinuitas. Itu justru yang bahaya,” tegas Anton. (Selanjutnya: Optimis tumbuh)

Related Posts

News Update

Top News