Jakarta – Pertumbuhan industri kripto semakin pesat. Sayangnya, pertumbuhan tersebut tidak diimbangi dengan pemahaman yang cukup dari para investornya. Kondisi ini acap kali dimanfaatkan sejumlah oknum untuk melakukan aksi penipuan digital, salah satunya lewat platform kripto palsu.
Untuk itu, para invetor harus jeli memilih platform kripto. Selain terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hal penting lainnya dalam menggunakan platform kripto adalah soal kelengkapan fitur seperti grafik pergerakan harga Bitcoin hari ini atau aset kripto lainnya, berapa banyak aset kripto yang diperdagangkan, hingga biaya yang harus diperdagangkan.
Selain itu, perhatikan juga seberapa cepat konversi USDT to IDR atau aset kripto yang lain, hingga memperhatikan masalah keamanan dompet kripto tempat kamu menyimpan dan melakukan transaksi trading kripto.
Baca juga: CFX Crypto Conference 2025 Dorong Daya Saing Aset Kripto Indonesia
7 Ciri Platform Kripto Palsu
Untuk menghindari platform kripto, Infobanknews coba merangkum dari berbagai sumber tujuh ciri-ciri paling umum dari platform investasi kripto palsu.
1. Whitepaper yang Tidak Jelas
Whitepaper merupakan dokumen penting yang seharusnya menjelaskan visi dari proyek, solusi yang ditawarkan, dan rencana teknis secara rinci.
Namun, banyak proyek penipuan justru hanya menyalin whitepaper dari proyek lain atau menyusunnya dengan sembarangan menggunakan istilah teknis yang terkesan rumit.
Agar tidak terjebak, penting bagi pengguna untuk membaca whitepaper dengan teliti. Apakah proyek ini menyediakan solusi nyata? Apakah ada peta jalan yang jelas dan masuk akal? Waspadai istilah berlebihan seperti revolusioner atau teknologi terbaru yang tidak disertai penjelasan konkret.
2. Identitas Tim yang Tidak Jelas
Banyak situs palsu menunjukkan halaman tim yang hanya berisi foto stok, nama yang tidak nyata, dan akun LinkedIn yang tidak asli. Ini bertujuan untuk menciptakan kesan profesional, padahal identitas mereka tidak dapat diverifikasi.
Untuk menghindari taktik semacam ini, lakukan penelusuran terhadap nama-nama yang tertera. Pastikan mereka memiliki rekam jejak di proyek lain, akun media sosial yang aktif, serta interaksi yang wajar.
3. Janji Imbal Hasil yang Tidak Realistis
Jika sebuah platform menawarkan imbal hasil besar dalam waktu singkat atau janji kehidupan tetap setiap minggu, hampir pasti itu adalah penipuan. Investasi kripto memiliki sifat yang tidak stabil, dan tidak ada yang bisa menjamin keuntungan instan.
Bandingkan dengan praktik di platform yang resmi. Platform legal biasanya tidak menggunakan taktik berlebihan, karena kehandalannya terletak pada kualitas layanan, bukan janji yang indah.
4. Rekomendasi Palsu
Beberapa situs penipuan menggunakan logo media besar seperti Forbes atau Bloomberg untuk memberikan kesan kredibel. Padahal, tidak ada bukti bahwa platform tersebut benar-benar diliput atau diulas oleh media yang disebutkan.
Periksa apakah ada artikel resmi dari media tersebut yang menuliskan nama platform. Lakukan juga verifikasi melalui direktori kripto terpercaya seperti CoinGecko atau CoinMarketCap.
5. Airdrop atau Giveaway yang Tidak Nyata
Airdrop biasa digunakan untuk menarik perhatian, namun pada platform yang tidak asli, taktik ini bisa menjadi jebakan untuk mencuri kunci pribadi atau seed phrase pengguna.
Airdrop yang sah biasanya diumumkan melalui saluran resmi seperti X, blog Medium, atau website proyek yang resmi.
Baca juga: Pemimpin Industri Aset Kripto Beberkan Inovasi Tarik Investor di CFX Crypto Conference 2025
6. Ulasan yang Terlalu Positif
Testimoni dari pengguna yang semuanya positif, dengan ungkapan yang berulang-ulang dan tanpa kritik, seharusnya dicurigai. Ulasan tersebut mungkin ditulis oleh AI atau bot.
Cari review di tempat seperti Reddit atau platform media sosial. Komunitas biasanya cepat menyadari apakah suatu platform itu nyata atau sekadar penipuan. Ketidakadaan akun di media sosial juga perlu diwaspadai.
7. Informasi Kontak yang Ambigu
Platform yang benar, meskipun terdesentralisasi, tetap memberikan cara berkomunikasi resmi seperti alamat email, formulir kontak, atau dokumen teknis. Jika informasi ini tidak ada, itu bisa jadi sinyal peringatan.
Pastikan platform tersebut memiliki kontak yang nyata dan bisa diperiksa. Jika mereka mengklaim berlokasi di tempat tertentu, carilah alamat mereka di Google Maps atau situs bisnis yang relevan.
Itulah 7 tanda platform kripto bodong yang harus menjadi perhatian para trader, khususnya pemula. (*)










