Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 4,35 persen dalam sebulan terakhir, bergerak di rentang level 7.544 hingga 7.863, dan sempat mencetak sejarah baru di posisi 8.000.
Namun, pada April lalu IHSG juga sempat turun ke level terendah di posisi 5.967, yang menunjukkan pasar saham Indonesia masih berfluktuasi.
Pergerakan pasar saham yang variatif tersebut berdampak pada portofolio investasi saham di industri asuransi jiwa yang turun 13,6 persen menjadi Rp121,50 triliun pada semester I 2025, dibanding Rp140,69 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: IHSG Sepekan Turun 0,50 Persen, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp14.131 Triliun
Ketua Bidang Pengembangan dan Pelatihan SDM Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Handojo G. Kusuma, menilai porsi investasi saham di industri asuransi jiwa belum akan bertambah signifikan, meski pasar saham mulai menguat pada Agustus ini.
Menurutnya, industri asuransi jiwa lebih fokus pada instrumen berjangka panjang, seperti obligasi. Hal itu terlihat dari penempatan investasi di Surat Berharga Negara (SBN) yang naik 14,6 persen pada semester I 2025 menjadi Rp223,03 triliun.
“Kalau dari sisi sudut perusahaan asuransi saya kira nggak akan bergerak banyak (investasi saham). Tapi yang kita lihat justru prospektif di obligasi yang jangka panjang, yang sifatnya jangka panjang. Nah itu yang akan menjadi investasi yang menarik bagi kami,” kata Handojo saat menjawab pertanyaan Infobanknews dikutip Minggu, 24 Agustus 2025.
Portofolio Mulai Didominasi Produk Tradisional
Tentunya, hal itu menunjukkan industri asuransi jiwa tetap menerapkan asas kehati-hatian dalam menempatkan investasi, karena portofolio kini lebih banyak didominasi produk tradisional dibandingkan unitlink atau Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI).
“Portofolio bisnis kita sudah mulai ada banyak juga di tradisional produk di mana membutuhkan aset yang lebih stable dan jangka panjang. Jadi makanya kalau saya lihat sih kecuali mungkin yang di unitlink tergantung dari pemilihan dari dana yang dipilih oleh masyarakat,” imbuhnya.
Baca juga: Daftar 5 Saham Pemberat IHSG Pekan Ini
Kinerja Investasi Asuransi Jiwa Semester I 2025
Adapun, hingga Juni 2025, industri asuransi jiwa membukukan hasil investasi sebesar Rp16,68 triliun atau tumbuh 38,4 persen dibandingkan tahun lalu. Adapun total investasi pada semester I 2025 mencapai Rp551,31 triliun. (*)
Editor: Yulian Saputra










