Jakarta – Nilai tukar rupiah melemah pada awal perdagangan hari ini, Rabu, 20 Agustus 2025. Rupiah dibuka di level Rp16.302 per dolar Amerika Serikat (AS), atau melemah 0,35 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.246 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan, data ekonomi terbaru menantang pandangan bahwa dimulainya kembali pemotongan suku bunga the Fed yang seharusnya agresif, dengan inflasi produsen melampaui ekspektasi dengan selisih yang lebar, sementara penjualan ritel lebih kuat dari perkiraan. Namun, hasil pendapatan yang lemah dari kelompok pertama peritel besar membebani imbal hasil.
“Meskipun pasar terus memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 25 bps dalam rapat the Fed September mendatang, suku bunga berjangka menunjukkan keyakinan yang lebih rendah atas tiga kali pemangkasan suku bunga secara total hingga akhir tahun,” kata Andry, Rabu, 20 Agustus 2025.
Baca juga: Rupiah Dibuka Melemah Usai Dolar AS Rebound
Selain itu, pembangunan perumahan baru di AS naik 5,2 persen dari bulan sebelumnya ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 1,428 juta unit pada Juli 2025, tertinggi dalam lima bulan terakhir.
“Kenaikan ini kontras dengan ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan menjadi 1,29 juta unit dan memperpanjang lonjakan 5,9 persen yang telah direvisi naik dari Juni 2025,” jelasnya.
Sementara itu, S&P Global menegaskan peringkat kredit ‘AA+’ untuk AS dengan prospek stabil. Lembaga tersebut menilai pendapatan dari tarif Presiden Donald Trump terhadap negara lain akan mampu mengimbangi dampak fiskal dari rancangan anggaran terbarunya.
Baca juga: Rupiah Diproyeksi Melemah Seiring Inflasi AS yang Tinggi
Dengan begitu, Andry memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran level Rp16.210 dan Rp16.275 per dolar AS hari ini.
“Rupiah terhadap dolar AS hari ini kemungkinan akan bergerak di kisaran Rp16.210 dan Rp16.275,” imbuh Andry. (*)
Editor: Yulian Saputra










