Laba Bank BRK Syariah Susut 9,13 Persen Jadi Rp149,15 Miliar di Juni 2025

Laba Bank BRK Syariah Susut 9,13 Persen Jadi Rp149,15 Miliar di Juni 2025

Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri Syariah atau Bank BRK Syariah membukukan laba bersih Rp149,15 miliar di semester I 2025. Angka ini turun 9,13 persen secara tahunan (year on year/yoy) ketimbang tahun sebelumnya yang sebesar Rp164,11 miliar.

Merujuk laporan keuangan perseroan dikutip 13 Agustus 2025, kinerja bisnis bank yang dipimpin Helwin Yunus sebagai direktur pembiayaan sekaligus pelaksana tugas direktur utama pada paruh pertama tahun 2025 ini sebenarnya cukup solid.

Mesin intermediasi Bank BRK Syariah tetap melaju di tengah tantangan industri yang makin kompleks. Per Juni 2025, pembiayaan Bank BRK Syariah tumbuh 5,10 persen dari Rp20,46 triliun menjadi Rp21,51 triliun. Hanya saja, kualitas pembiayaan sedikit mengalami tekanan, dengan Non Performing Financing (NPF) net dari 0,48 persen (Juni 2024) menjadi 0,56 persen (Juni 2025). Meski demikian, rasio NPF ini masih di bawah ambang batas aman sebesar 5 persen yang ditetapkan regulator.

Baca juga: Bank Kalsel Kantongi Laba Rp204,01 Miliar di Juni 2025, Tumbuh 15,36 Persen

Dari kinerja intermediasi lainnya, Bank BRK Syariah mampu mengumpulkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp25,99 triliun per Juni 2025. Angka ini juga tumbuh 6,52 persen dari tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar Rp24,40 triliun. Pertumbuhan DPK ini hampir setara dengan industri yang berada di level 6,96 persen, menurut OJK.

Sementara pendapatan dari penyaluran dana Bank BRK Syariah tercatat sebesar Rp1,21 triliun di Juni 2025. Jika dibanding tahun sebelumnya, memang mengalami penurunan 28,82 persen dari Rp1,70 triliun (Juni 2024). Penurunan lebih besar lagi terjadi pada pos bagi hasil untuk pemilik dana investasi yang merosot 53,45 persen menjadi Rp485,12 miliar.

Meski demikian, pendapatan setelah distribusi bagi hasil justru mengalami pertumbuhan 9,61 persen dari Rp666,06 miliar di Juni 2024 menjadi Rp730,11 miliar pada Juni 2025. Pertumbuhan ini mencerminkan strategi pengelolaan dana yang semakin efektif oleh perseroan.

Beban operasional lainnya yang meningkat jadi salah satu pemicu laba perseroan tertekan pada Juni 2025. Tercatat, beban operasional lainnya naik sebesar 18,82 persen dari Rp442 miliar menjadi Rp525,22 miliar per Juni 2025.

Meskipun beban operasional lainnya naik, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) justru membaik dari 87,33 persen menjadi 84,04 persen di Juni 2025.

Sementara rasio profitablitas juga mengalami tekanan yang berimbas pada perolehan laba perseroan. Dari rasio return on asset (ROA), misalnya, mengalami penurunan dari 1,47 persen menjadi 1,24 persen di Juni 2025.

Baca juga: Hebat! Bank NTT Catat Pertumbuhan Laba 9,82 Persen Jadi Rp89,44 Miliar di Q2-2025

Pun demikian dengan rasio return on equity (ROE) juga turun dari 10,03 persen menjadi 9,14 persen di Juni 2025. Tekanan pada ROA dan ROE menandakan kurang optimalnya kemampuan perseroan dalam menghasilkan keuntungan atas modal yang dimiliki.

Lebih jauh, rasio keuangan lainnya dari net operation margin turun dari 1,19 persen menjadi 0,93 persen. Sedangkan net imbalan (NI) justru mengalami kenaikan dari 4,88 persen menjadi 4,98 persen di Juni 2025.

Menutup kurtal II 2025, Bank BRK Syariah memiliki total aset Rp30,53 triliun. Aset ini tumbuh 4,09 persen dari tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar Rp29,43 triliun. (*)

Related Posts

News Update

Netizen +62