Hebat! Bank NTT Catat Pertumbuhan Laba 9,82 Persen Jadi Rp89,44 Miliar di Q2-2025

Hebat! Bank NTT Catat Pertumbuhan Laba 9,82 Persen Jadi Rp89,44 Miliar di Q2-2025

Jakarta – Triwulan-II 2025 menjadi periode yang membanggakan bagi PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT). Bank daerah ini membukukan laba bersih Rp89,44 miliar, tumbuh 9,82 persen secara year-on-year (yoy).

Perolehan laba bersih ini ditopang dari meningkatnya persentase sejumlah pos pendapatan, dibarengi dengan penyusutan beban.

Sebagai permulaan, pendapatan bunga bersih mengalami pertumbuhan 4,14 persen (yoy) menjadi Rp535,13 miliar. Pendapatan tersebut diperoleh dari penyusutan beban bunga sebesar 6,41 persen jadi Rp249,79 miliar.

Selain itu, laba operasional bank yang dipimpin Plt Direktur Utama Yohanes Landu Praing ini juga melesat 23,03 persen, dari Rp96,23 miliar, menjadi Rp118,39 miliar. Ini dikarenakan beban operasional yang susut 0,22 persen, berada di angka Rp416,74 miliar.

Baca juga: Saham Bank di Indeks Infobank15, Mana yang Naik dan Turun Pekan Ini?

Dari sisi intermediasi, Bank NTT mengalami pertumbuhan tipis dari aspek kredit dan dana pihak ketiga (DPK), masing-masing sebesar 2,18 persen (yoy) dan 1,84 persen (yoy) menjadi Rp12,78 triliun dan Rp13,13 triliun.

Khusus untuk DPK, bank yang berdiri pada tahun 1962 ini sudah memiliki dana murah atau current account saving account (CASA) mencapai Rp7,25 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 55,19 persen dari total DPK Bank NTT.

Rasio keuangan Bank NTT juga terbilang sehat. Non-performing loan (NPL) gross atau kredit macet di angka 3,47 persen. Sementara NPL nett sudah turun 40 basis poin menjadi 1,12 persen.

Penyusutan beban perseroan berdampak baik terhadap efisiensi bank. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) turun 223 bps menjadi 86,97 persen. Net interest margin (NIM) terjaga di angka 6,36 persen.

Baca juga: Bank NTT dan Bank Jatim Resmi Jalin Kerja Sama Pembentukan KUB

Kinerja Bank NTT yang positif di paruh pertama 2025 ditutup dengan peningkatan aset bank sebesar 1,90 persen (yoy), dari Rp17,24 triliun menjadi Rp17,57 triliun. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Related Posts

News Update

Netizen +62