Jakarta – Nilai tukar rupiah dibuka melemah pada awal perdagangan hari ini, Selasa, 29 Juli 2025, di level Rp16.388 per dolar Amerika Serikat (AS), turun 0,17 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.364 per dolar AS.
Pengamat Mata Uang dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pasar merespons positif kesepakatan kerangka kerja antara AS dan Uni Eropa yang diumumkan pada Minggu lalu. Perjanjian tersebut mencakup penurunan tarif dari 30 persen menjadi 15 persen untuk barang-barang asal Uni Eropa yang masuk ke AS.
“Sementara itu, para pejabat tinggi AS dan Tiongkok dijadwalkan bertemu di Stockholm untuk menyelesaikan ketegangan perdagangan dan dilaporkan mengupayakan perpanjangan gencatan senjata tarif mereka selama tiga bulan,” jelas Ibrahim dalam keterangannya, Selasa, 29 Juli 2025.
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah per Triwulan II 2025 Menguat, Sri Mulyani Ungkap Faktor Pendorong
Lebih lanjut, menurut laporan South China Morning Post, kedua pihak ingin memperpanjang gencatan senjata tarif sebelum berakhir pada 12 Agustus, tanpa rencana pengenaan bea baru atau peningkatan ketegangan perdagangan.
Pasar Tunggu Keputusan The Fed
Selain itu, pelaku pasar saat ini menantikan keputusan kebijakan moneter Bank Sentral AS (The Fed) yang akan diumumkan pada Rabu malam waktu setempat (Kamis dini hari WIB). Secara umum, pasar memperkirakan suku bunga akan tetap stabil di kisaran 4,25 hingga 4,5 persen.
Probabilitas menunjukkan peluang sebesar 96 persen The Fed akan mempertahankan suku bunga, sementara 4 persen lainnya memperkirakan akan ada penurunan sebesar 25 basis poin.
“Sebagian besar proyeksi mengarah bahwa penurunan suku bunga akan dilakukan paling cepat pada pertemuan di bulan September,” tandasnya.
Baca juga: Rupiah Dibuka Menguat Seiring Trump Desak The Fed Pangkas Suku Bunga
Ibrahim menyatakan, pasar juga akan mencermati konferensi pers Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) guna mencari petunjuk mengenai jadwal penurunan suku bunga tahun ini.
“Sebagian besar pejabat The Fed tampaknya lebih memilih untuk terus menunggu dan melihat bagaimana tarif akan memengaruhi perekonomian sebelum mereka melakukan pemotongan,” pungkasnya.
Proyeksi Pergerakan Rupiah
Dengan mempertimbangkan perkembangan global tersebut, Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp16.350 hingga Rp.16.410 per dolar AS.
“Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.410 per dolar AS hari ini,” tandasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra










