Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini mulai dari 21 hingga 25 Juli 2025 mengalami peningkatan sebesar 3,17 persen ke posisi 7.543,50 dari posisi 7.311,91 pada pekan lalu.
Selain itu, kapitalisasi pasar BEI pada penutupan pekan ini berhasil menyentuh angka tertingginya sebesar Rp13.519 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 3,37 persen dari Rp13.079 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Baca juga: IHSG Sepekan Melesat 3,17 Persen, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp13.519 Triliun
Berdasarkan pergerakan tersebut, BEI telah merangkum lima saham yang menjadi top leaders atau saham yang mendorong penguatan gerak IHSG di pekan ini, antara lain:
- PT DCI Indonesia Tbk (DCII) menyumbang kenaikan tertinggi sebesar 109,59 poin ke IHSG, dengan penguatan harga saham 41,52 persen
- PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA) menyumbang sebanyak 55,24 poin ke penguatan IHSG, dengan harga saham yang turun 43,9 persen
- PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) menyumbang penguatan 20,98 poin ke IHSG, dengan harga saham yang merosot 70,77 persen
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menyumbang kenaikan sebanyak 13,66 poin ke IHSG, dengan naiknya harga saham 9,73 persen
- PT Astra Internasional Tbk (ASII) memberikan 11,09 poin ke penurunan IHSG dan harga sahamnya meningkat 5,26 persen.
Sementara itu, peningkatan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini naik 6,40 persen menjadi 27,40 miliar lembar saham dari 25,75 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Adapun rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan juga mengalami peningkatan sebesar 2,31 persen menjadi 1,73 juta kali transaksi dari 1,69 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Baca juga: Investor Lokal Kini Kuasai Pasar Saham RI, Dominasi Asing Terus Menurun
Sejurus dengan itu, rata-rata nilai transaksi harian BEI ikut terkerek naik 3,19 persen dari Rp16,09 triliun di pekan lalu menjadi Rp16,62 triliun
Adapun investor asing Jumat lalu (25/7) mencatatkan nilai jual bersih Rp233,39 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp59,637 triliun. (*)
Editor: Galih Pratama
