Menkop Minta Kopdes Merah Putih Petakan Potensi Bisnis di Desa

Menkop Minta Kopdes Merah Putih Petakan Potensi Bisnis di Desa

Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa setiap koperasi, khususnya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih harus bisa memetakan apa saja potensi desa dan kebutuhan masyarakat di sekitarnya.

“Ini yang akan menjadi peluang bisnis bagi koperasi itu sendiri, koperasi untung, dan warga mendapatkan kebutuhan dengan lebih mudah dan murah,” kata Menkop, saat membuka acara Gebyar Koperasi dan UMKM dalam rangka memperingati Hari Koperasi Nasional ke-78, di Tangerang Selatan, Banten, Kamis (24/7).

Oleh karena itu, Budi memastikan pihaknya akan terus mendampingi Kopdes/Kel Merah Putih benar-benar menjadi wadah kemandirian ekonomi rakyat.

Baca juga : Prospek Saham Bank Pelat Merah usai Peluncuran Kopdes Merah Putih

“Saya yakin, Banten, khususnya Tangerang Selatan, bisa melahirkan koperasi yang hebat. Kita punya potensi dan sumber daya dan yang paling penting, kita punya semangat gotong royong yang tidak lekang oleh waktu,” papar Menkop.

Maka, lanjut Menkop, langkah berikutnya adalah menjadikan koperasi ini benar-benar hidup, beroperasi, dan berkembang secara profesional.

“Bukan hanya ada di atas kertas, tapi benar-benar hadir sebagai solusi di tengah masyarakat,” kata Menkop.

Baca juga : Dukung Kopdes Merah Putih, BSI Siapkan Pendampingan

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Banten Andra Soni mengajak semua kepala daerah untuk tidak berhenti di pembentukan. Namun, harus terus mengawal dan membina koperasi-koperasi ini menjadi produktif.

“Bukan hanya formalitas administratif tapi menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” ucap Andra.

Di Banten, Gubernur menjadikan Kopdes/Kel Merah Putih sebagai gerakan kolektif berbasis desa dan kelurahan untuk memperkuat ekonomi kerakyatan secara inklusif, transparan, dan berkelanjutan.

Berdasarkan data, hingga Juli 2025, Provinsi Banten telah mencapai 99,9 persen pembentukan Kopdes Merah Putih dengan total 1.552 desa/kelurahan dan 1.551 akta koperasi telah terbit. “Hanya satu desa khusus di Baduy yang tidak ikut karena adat,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62