Jakarta – Bank Indonesia (BI) pada hari ini (16/7) mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan atau BI Rate sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen pada Juli 2025.
Hal serupa juga terjadi pada deposit facility dan lending facility yang dipangkas menjadi 4,5 persen dan 6 persen.
Sentimen penurunan suku bunga BI bawa angin segar bagi pasar saham Indonesia. IHSG hari ini ditutup bertahan pada zona hijau ke posisi 7.192,01 dari dibuka pada level 7.140,47 atau meningkat 0,72 persen.
Baca juga: Fundamental Solid, BlackRock dan Vanguard Tambah Kepemilikan Saham BBRI
Namun, pemangkasan suku bunga BI belum mampu menopang penguatan saham-saham perbankan dengan kapitalisasi pasar jumbo pada akhir perdagangan hari ini.
Hal itu terlihat dari sektor keuangan yang secara keseluruhan hanya meningkat 0,16 persen. Untuk sektor perbankan, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) (BBNI) menguat sebanyak 1,98 persen ke level Rp4.130 per saham.
Saham BBNI tersebut naik dari harga penutupan harga sebelumnya yang berada di posisi Rp4.050 per saham.
Sedangkan, saham big caps lainnya seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) (BMRI) justru mengalami pelemahan.
Saham BBCA ditutup merah pada level Rp8.525 per saham atau melemah sebanyak 0,29 persen, padahal saham BBCA sempat menguat ke level Rp8.575 per saham usai pemangkasan suku bunga BI.
Baca juga: Ternyata Ini Biang Kerok Dana Asing Rp1,17 Triliun Kabur dari Pasar Saham RI
Sedangkan saham BMRI turun tipis 0,21 persen ke posisi Rp4.690 per saham dari harga penutupan sebelumnya di level Rp4.700.
Pada hari ini, BMRI juga mengalami pergerakan yang beragam di rentang level Rp4.690-4.750.
Kemudian, untuk saham BBRI ditutup stagnan di posisi Rp3.880 per saham, padahal sebelumnya saham bank pelat merah ini sempat menguat ke level tertingginya di level Rp3.950. (*)
Editor: Galih Pratama










