Pilih Trading Aktif atau Investasi Pasif Aset Kripto? Simak Untung Ruginya

Pilih Trading Aktif atau Investasi Pasif Aset Kripto? Simak Untung Ruginya

Jakarta – Seperti di pasar modal, investasi pada aset kripto juga bisa dilakukan dengan dua pendekatan utama, yakni trading aktif dan investasi pasif. Kedua pendekatan ini mempunyai keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Pendekatan mana yang paling menarik? investor bisa menyesuaikan gaya dan tujuan investasi mereka. Strategi pengelolaan portofolio aset kripto melalui kedua pendekatan itu juga berbeda. Ada investor yang mungkin lebih cocok dengan pendekatan trading aktif. Ada pula yang lebih cocok menerapkan strategi investasi pasif.

Platform edukasi besutan aplikasi PINTU, yakni Pintu Academy membeberkan perbedaan antara trading aktif dan investasi pasif.

Di pasar kripto, pendekatan trading aktif adalah soal memanfaatkan fluktuasi harga dalam jangka pendek. Strategi ini menuntut komitmen waktu dan perhatian tersendiri dari trader. Analisa teknikal dan fundamental juga tidak kalah penting untuk memaksimalkan potensi cuan.

Ada beberapa metode populer dalam trading aktif. Pertama, trading harian, strategi ini fokus pada pembelian dan penjualan aset kripto dalam satu hari. Tujuannya adalah meraih keuntungan dengan memanfaatkan volatilitas harian.

Baca juga: Andrew Hidayat: IPO COIN Bisa Dorong Penetrasi Investor Aset Kripto

Kedua, swing trading, yakni pendekatan yang ditujukan untuk mengambil keuntungan dari fluktuasi harga dalam rentang waktu beberapa minggu atau bulan. Dasarnya adalah analisis teknikal dan fundamental.

Ketiga, trend trading, yaitu mengikuti tren harga yang lebih besar. Baik naik ataupun turun. Strategi ini memerlukan kesabaran dan analisis jangka panjang. Keempat, scalping, atau metode yang bertujuan mendapatkan keuntungan dari perbedaan harga kecil yang sering terjadi. Strategi ini umumnya dilakukan para trader berpengalaman.

Sementara, pendekatan investasi pasif cenderung menekankan pada pemilihan aset untuk di-hold dalam jangka panjang. Pendekatan ini tidak terlalu terpengaruh volatilitas pasar dalam jangka pendek. Strategi ini lebih Santai dan tidak perlu memantau pasar terus menerus.

Ada beberapa metode yang bisa diterapkan jika anda memilih pendekatan investasi pasif. Pertama, buy and hold. Di strategi klasik ini, investor membeli dan menyimpan aset kripto dalam jangka waktu lama. Investor mempunyai keyakinan nilai asetnya akan meningkat signifikan dalam jangka panjang.

Kedua, nabung rutin (Dollar-Cost Averaging). Pendekatan ini melibatkan pembelian aset kripto secara berkala dengan jumlah uang yang sama, sehingga investor bisa meminimalisir dampak volatilitas harga.

Sebagai tambahan, pemilihan pendekatan trading aktif dan investasi pasif bergantung pada beberapa faktor, termasuk tujuan investasi, toleransi risiko, dan ketersediaan waktu.

Baca juga: Penting! Ini Tips Mengelola FOMO dalam Investasi Kripto

Trading aktif memang berpotensi mendapatkan keuntungan lebih tinggi dalam waktu lebih singkat. Namun, risikonya juga lebih besar. Investor juga harus mendedikasikan waktu dan mempunyai pemahaman pasar yang mumpuni.

Sedangkan investasi pasif bisa menjadi pilihan bagi investor yang mencari pertumbuhan jangka panjang dan lebih sedikit risiko. Walaupun butuh waktu yang lebih lama untuk menghasilkan profit yang signifikan.

Investor perlu memahami kedua pendekatan itu, sehingga bisa membuat keputusan dengan tepat dan sesuai preferensi pribadi. (*) Ari Astriawan

Related Posts

News Update

Netizen +62