Jakarta – Indonesia dan Uni Eropa akhirnya menuntaskan perundingan atas perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership (IEU-CEPA).
“Kita telah menyepakati untuk menandatangani CEPA. Kita telah mencapai banyak kesepakatan yang akan mengakomodasi kepentingan ekonomi masing-masing pihak,” ungkap Presiden Prabowo dalam pertemuan bilateral dengan para pemimpin Uni Eropa di Markas Besar Uni Eropa, Brussels, Belgia, Minggu, 13 Juli 2025.
Prabowo menyebut, Indonesia memandang Eropa sebagai mitra yang sangat penting. Karena itu, Indonesia berharap dapat melihat kehadiran yang lebih kuat dari Eropa, serta peningkatan partisipasi dalam perekonomian nasional.
Baca juga: Dampak Tarif Trump Sudah Masuk dalam Hitungan RAPBN 2026
Sementara Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan bahwa Indonesia dan Uni Eropa telah mencapai kesepakatan politik untuk mendorong kemajuan perjanjian perdagangan bebas IEU-CEPA.
“Bersama-sama, kita menyampaikan pesan penting tentang kemitraan jangka panjang yang dapat diprediksi dan berkelanjutan,” ujar Ursula.
Lebih jauh dia mengusulkan peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Uni Eropa ke tingkat kemitraan strategis, yang mencerminkan komitmen jangka panjang berdasarkan kepercayaan, saling menguntungkan, dan prinsip timbal balik.
“Ini juga diharapkan dapat memperkuat kerja sama yang telah terjalin dalam kerangka hubungan UE–ASEAN,” tambahnya.
Di kesempatan yang sama, Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa, kemitraan ini menjadi semakin penting dari sebelumnya. Perjanjian perdagangan yang tengah disusun diharap akan memperdalam pertukaran kedua pihak dan membangun kemitraan strategis yang mencerminkan tujuan bersama.
Baca juga: Edan! Trump Keluarkan Tarif Impor Lagi ke 8 Negara, Brasil Paling Tinggi
“Bagi kami, Indonesia jelas merupakan salah satu mitra global terpenting, dan kami ingin terus meningkatkan serta memperkuat hubungan kami,” ujar Costa.
Sebagaimana tertuang dalam Joint Press Statement, kunjungan Presiden RI ke Markas Besar Uni Eropa menjadi momentum penting untuk memberikan arah politik baru sekaligus mempercepat penyelesaian perundingan IEU-CEPA.
Dengan perjanjian tersebut, diharapkan mampu mendorong perluasan cakupan kerja sama sektoral lainnya secara lebih terstruktur dan intensif. (*)
Editor: Galih Pratama










