Jakarta – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyiapkan tiga formula dalam menyukseskan perhelatan acara musik Jazz Gunung Bromo 2025 sebagai alat promosi pariwisata Indonesia.
“Terkait dukungan sebenarnya ada tiga skema dari Kementerian Pariwisata. Pertama berkaitan dengan amplifikasi promosi,” kata Vinsensius Jemadu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kementerian Pariwisata dalam konfrensi pers di Jakarta, Kamis, 3 Juli 2025.
Ia menjelaskan, Kemenpar akan menggunakan semua channel media promosi yang dimiliki, termasuk LED dan videotron untuk bisa memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat.
“Sehingga nanti level of attendance (tingkat kehadiran) jauh lebih banyak. Begitu juga media sosial yang kita punya,” jelasnya.
Baca juga : Tutup Jazz Gunung Burangrang, Penampilan Umi Elvy Sukaesih Bikin ‘Pecah’ Sampai ke Ubun-ubun
Formula kedua, kata dia, perihal penyediaan sarana dan prasarana penunjang semisal pencahayaan, tata panggung dan komponen lain yang bisa diberikan sebagai wujud kehadiran pemerintah dalam acara-acara lokal.
“Tetapi sekali lagi, di tengah-tengah efisiensi dan penghematan seperti ini, tentunya juga kami tahu diri kira-kira sejauh mana kita bisa mendukung,” akunya.
Formula terakhir adalah pemberian doa restu supaya agar acara musik Jazz Gunung Bromo 2025 berjalan dengan lancar dan sukses.
“Terakhir adalah doa supaya event ini berjalan sukses apalagi pelaksanaannya di gunung. Jangan sampai ada yang kedinginan dan lain,” tandasnya.
Baca juga : Lewat Lagu Ini, Dul Jaelani Dewa 19 Experience Bawa Penonton Nostalgia di Jazz Gunung Burangrang
Diketahui, event tahunan Jazz Gunung Bromo 2025 ini menjadi bagian dari Jazz Gunung Series 1 dan 2, akan berlangsung di Gunung Bromo, Jawa Timur, pada 19 dan 26 Juli 2025.
Sejumlah line up artis bakal menghentak panggung di tengah sejuknya udara pegunungan Bromo, seperti RAN, Emptyyy, Chagall, Karimata, Kua Etnika hingga Jamie Aditya yang tampil pada 19 Juli 2025.
Adapun, untuk 26 Juli 2025, artis yang bakal mengisi acara, yakni Sal Priadi, Lorjhu’, Rouge (Prancis), Tohpati Ethnomission, Bintang Indrianto Trio, dan Natasha Elvira. (*)
Editor: Galih Pratama
