OJK Optimistis Kredit Perbankan Bakal Tumbuh 11 Persen di 2025

OJK Optimistis Kredit Perbankan Bakal Tumbuh 11 Persen di 2025

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis pertumbuhan kredit perbankan hingga akhir 2025 akan sesuai dengan target yang telah ditentukan, yaitu di kisaran 9-11 persen.

Seperti diketahui, pertumbuhan kredit perbankan mengalami perlambatan pada April 2025, yang hanya tumbuh 8,88 persen. Angka ini melambat dibandingkan periode sama tahun lalu yang tumbuh 13,09 persen.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae menjelaskan, perlambatan tersebut disebabkan oleh faktor siklikal yang terjadi pada awal 2024 lalu.

“Jadi range-nya masih tetap di antara 9-11 persen pertumbuhannya sesuai dengan prediksi OJK di awal tahun. Pada April 2025 itu sebesar 8,88 persen. Meski melambat jika dibandingkan periode yang sama tahun 2024, antara lain disebabkan faktor siklikal pada awal tahun,” jelas Dian dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK, Senin, 2 Juni 2025.

Baca juga: Laju Kredit Perbankan Melambat, Hanya Tumbuh 8,88 Persen di April 2025

Namun, Dian menyebut bahwa perbankan memiliki kesempatan untuk merevisi target kredit dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun ini hingga September 2025. 

“Perbankan memiliki kesempatan untuk merevisi target rencana bisnis di September 2025 dengan mempertimbangkan dinamika perekonomian industri perbankan, khususnya jika terdapat faktor-faktor yang mengakibatkan perlunya dilakukan penyesuaian,” ungkapnya.

Dian menyatakan, OJK bersama pemangku kepentingan yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus berkoordinasi dalam berbagai kebijakan untuk meminimalisir dampak dari ketidakpastian global terhadap sistem keuangan maupun perekonomian Indonesia.

“OJK juga secara aktif memantau dampak ketidakpastian global tersebut terhadap proses pertumbuhan ekonomi dan sektor keuangan domestik,” imbuhnya.

Selanjutnya, Dian menyebut, likuiditas industri perbankan pada April 2025 tetap memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 111,32 dan 25,23 persen.

“Masih di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen. Adapun liquidity coverage ratio (LCR) berada di level 200,35 persen,” pungkasnya.

Baca juga: Utang Paylater di Bank Naik Tajam, Ini Data Terbaru OJK April 2025

Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross perbankan sebesar 2,24 persen dan NPL net sebesar 0,83 persen. Kemudian, untuk loan at risk (LAR) relatif stabil sebesar 9,92 persen.

“Meskipun meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, rasio LAR menurun dibandingkan posisi April 2024 dan masih di bawah level sebelum pandemi, yaitu sebesar 9,93 persen pada Desember 2019,“ tukas Dian.

Adapun ketahanan perbankan Indonesia pada April 2025 tetap kuat. Tercermin dari permodalan (CAR) perbankan yang tinggi sebesar 25,43 persen. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62