Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi belanja pemerintah pusat hingga April 2025 mencapai Rp546,8 triliun atau 20,2 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025
“Belanja pemerintah pusat sampai dengan 30 April 2025 telah dibelanjakan Rp546,8 triliun. Ini adalah 20,2 persen dari target APBN,” kata Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan dalam Konferensi Pers APBN Kita, Jumat, 23 April 2025.
Suahasil menyebutkan bahwa realisasi belanja tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2024 pada periode yang sama, yakni sebesar 23,8 persen dari target APBN. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pelaksanaan Pemilu di Februari 2024.
Baca juga: Sri Mulyani Beberkan Penyebab APBN April 2025 Berbalik Surplus
Lebih lanjut, belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) Rp253,6 triliun atau 21,9 persen dari target APBN 2025. Dipengaruhi oleh belanja pegawai dan belanja barang, penyaluran bansos seperti Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN), Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, Program Indonesia Pintar (PIP), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah.
“Beberapa belanja bantuan sosial (bansos) sedang dilakukan validasi dengan data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN), sehingga nanti kita lihat akan ada beberapa yang agak lambat di April tapi ini gunanya adalah untuk memperbaiki ketepatan sasaran dari belanja perlindungan sosial,” jelasnya.
Kemudian, belanja non K/L sebesar Rp293,1 triliun atau 19 persen dari pagu APBN 2025, utamanya terdiri atas pembayaran manfaat pensiun dan subsidi. (*)
Editor: Galih Pratama










