Jangan Sampai Bocor! Berikut Tips Jaga Data Privasi di Era Digital

Jangan Sampai Bocor! Berikut Tips Jaga Data Privasi di Era Digital

Jakarta – Gaya hidup digital telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keseharian masyarakat Indonesia. Mulai dari belanja online, transaksi keuangan digital, hingga akses instan terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, semuanya menjadi mudah dan cepat.

Melihat kondisi tersebut, Brand Manager PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) Jonathan Kriss, menjelaskan, kemudahan yang dihadirkan oleh era digital, termasuk bertransaksi online, harus dibarengi dengan upaya ekstra dalam melindungi data pribadi.

Saat ini, kata dia, penyalahgunaan data bisa terjadi dalam berbagai bentuk, mulai manipulasi akses akun finansial melalui pencurian identitas, hingga penyebaran informasi pribadi.

“Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan kesadaran dan menjaga informasi pribadi dengan lebih bijak. Dengan langkah pencegahan yang tepat, kenyamanan gaya hidup digital tetap dapat dinikmati tanpa rasa khawatir,” katanya, dikutip Kamis, 15 Mei 2025.

Baca juga : Ekonomi Lagi Sulit, AdaKami Utamakan Prinsip Kehati-hatian dalam Menyalurkan Pinjaman

Pihaknya pun memberikan sejumlah tips sederhana untuk melindungi data pribadi ketika berinteraksi dalam gaya hidup digital:

  1. Jaga  informasi pribadi di media sosial

Hindari membagikan data pribadi, seperti tanggal lahir, alamat lengkap, nama ibu kandung, atau kode OTP di media sosial. Tren di media sosial yang seolah sederhana, seperti menunjukkan momen ulang tahun tanpa disadari bisa jadi celah bagi pihak tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan siber. 

  1. Hati-hati dengan label paket belanja online

Informasi pada label paket, seperti nama, nomor telepon, dan alamat lengkap, sering terabaikan. Data ini rawan untuk disalahgunakan. Untuk itu, pastikan selalu merobek atau menghapus informasi tersebut sebelum membuang kemasan.

  1. Waspadai tawaran voucher atau hadiah yang terlalu menggiurkan

Promo yang meminta data pribadi tanpa sumber jelas patut dicurigai. Ini bisa menjadi modus phishing untuk mencuri informasi Anda. Selain itu, pastikan perangkat Anda dilindungi dengan sistem keamanan yang selalu diperbarui.

Baca juga : Kuartal Pertama 2025, AdaKami Catat Penyaluran Pinjaman Hampir Rp4 Triliun
  1. Hindari penggunaan Wi-Fi publik untuk transaksi keuangan

Jaringan Wi-Fi publik rentan disusupi. Gunakan jaringan pribadi yang aman untuk transaksi pada saat berbelanja secara daring, dan pastikan perangkat Anda dilindungi sistem keamanan yang selalu diperbarui.

  1. Abaikan customer service palsu di luar platform resmi

Waspada jika ada pihak yang mengaku sebagai customer service dan meminta Anda melakukan transaksi di luar platform resmi atau menawarkan hadiah dengan syarat pinjaman. Ini tanda penipuan.

Transaksi resmi hanya dilakukan di platform e-commerce yang sudah terjamin keamanannya. Jangan pernah berikan data pribadi atau lakukan pembayaran di luar jalur resmi.  

Jonathan menambahkan, penyalahgunaan data dapat membuka celah bagi berbagai bentuk penipuan. Karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga keamanan data pribadi, sebagai prioritas utama dalam menerapkan gaya hidup digital.

Menurutnya, dalam berbagi informasi, kehati-hatian perlu selalu diterapkan, dan kita perlu  memastikan hanya berkomunikasi melalui kanal resmi saat berurusan dengan layanan keuangan. Dengan langkah-langkah sederhana ini, konsumen bisa menikmati belanja online dengan lebih aman dan nyaman.

Seiring  meningkatnya adopsi e-commerce dan layanan digital lainnya, menjaga keamanan data pribadi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sudah menjadi kebutuhan.

“Sebagai platform keuangan digital, AdaKami berkomitmen untuk melindungi informasi pengguna melalui sistem keamanan yang andal dan transparan,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62