Jakarta – Bank Indonesia (BI) melalui Forum Bisnis bertajuk Sustainable Lifestyle and Products: Indonesia’s Commitment to a Green and Ethical Future dalam rangkaian Special Week dalam World Expo 2025 Osaka berhasil mencatatkan penandatanganan empat nota kesepahaman dengan total nilai mencapai Rp7,8 miliar.
Kegiatan tersebut menjadi momentum strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri halal dan berkelanjutan di tingkat global, serta mendorong kolaborasi internasional untuk pengembangan produk halal yang ramah lingkungan dan bernilai tambah tinggi.
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti menegaskan komitmen BI untuk memperluas akses pasar UMKM Indonesia dengan membangun ekosistem halal yang kuat, berbasis inovasi dan keberlanjutan.
“Kami percaya inisiatif ini akan membuka jalur baru bagi UMKM Indonesia, memperkenalkan alternatif ke pasar Jepang, dan memberikan umpan balik berharga untuk memperkuat daya saing produk”, jelas Destry dalam keterangan resmi, Rabu, 14 Mei 2025.
Baca juga: Survei BI: Penjualan Eceran April 2025 Diperkirakan Terkontraksi
Destry menyampaikan kesepakatan empat nota kesepahaman dengan total Rp7,8 miliar tersebut meliputi, Aranaspice dan Koh Juku untuk komoditas kakao senilai Rp4,25 miliar, Wastraloka dan Stoneman Co. Ltd untuk produk fashion senilai Rp1,17 miliar, Agung Bali dan Kawabe Naomitsu untuk home décor senilai Rp288 juta, dan Joglo Ayu Tenan dengan Alyssa untuk produk asesoris senilai Rp100 juta.
Selain itu, pada kesempatan ini dilakukan juga pembukaan kantor representatif Sila Tea di Jepang untuk memperluas jangkauan pasar teh artisan Indonesia di kancah internasional dengan investasi dan transaksi senilai Rp20 miliar.
Baca juga: BI Buka Lowongan Kerja Special Hire dan PKWT, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Sementara, Duta Besar Indonesia untuk Jepang, H.E. Heri Akhmadi juga menegaskan kesiapan Indonesia menjadi mitra strategis Jepang dalam memperkuat rantai nilai halal dan produk berkelanjutan global.
Partisipasi BI dalam Paviliun Indonesia tidak hanya sebagai bagian dari upaya meningkatkan eksistensi produk UMKM Indonesia di pasar global, namun sekaligus juga upaya penguatan halal value chain. (*)
Editor: Galih Pratama










