Jakarta – BI 7-Day Repo Rate sudah menurun 1,5%. Namun demikian transmisi kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia (BI) melalui jalur suku bunga acuan ini belum menunjukkan perkembangan yang baik, terutama respon perbankan pada penurunan suku bunga kredit dan deposito.
Sebagaimana diketahui, Bank Sentral telah melakukan transmisi kebijakan moneternya melaui penurunan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate di sepanjang Januari 2016 sampai dengan Oktober 2016 hingga mencapai 150 basis points (bps) atau 1,5% menjadi 4,75%.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung mengungkapkan, transmisi kebijakan moneter yang dilakukan BI belum direspon sepenuhnya oleh perbankan nasional. Hal ini tercermin pada suku bunga kredit perbankan yang baru turun 60 bps (0,6%) dan suku bunga deposito yang sudah turun 108 bps (1,08%).
“Transmisi kebijakan moneter melalui suku bunga terus berjalan suku bunga deposito sudah turun 108 bps, bulan kemarin itu 100 bps, suku bunga redit juga sudah turun 60 bps, bulan sebelumnya 57 bps,” ujar Juda di Gedung BI, Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2016.
(Baca juga : September 2016 BI Perkirakan Kredit Hanya Tumbuh 6,5%)
Dengan adanya penurunan suku bunga kredit tersebut, BI memperkirakan pertumbuhan kredit sampai dengan akhir tahun akan berada pada kisaran 7-9%. Sedangkan untuk suku bunga kredit dan deposito perbankan, BI memperkirakan masih akan ada ruang kembali turun lagi di kisaran 15-20 bps.
“Berdasarkan historisnya, ini sudah cukup baik. Sampai dengan saat ini kami perkirakan masih akan terus berjalan dan akan terus turun, sampai akhir tahun sekitar 15-20 bps mash bisa turun lagi, apalagi BI sudah mnurunkan policy rate lagi,” ucapnya. (*)