Jakarta – PT Bank Mandiri bakal menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Selasa, 25 Maret 2025. Merujuk pengumuman RUPST Bank Mandiri, rapat tersebut akan dilangsungkan di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta pada pukul 14.00 WIB.
Pemegang saham yang berhak hadir/diwakili dalam RUPST Bank Mandiri adalah pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham dan/atau pemilik saham perseroan dalam catatan saldo rekening efek di Penitipan Kolektif KSEI pada penutupan perdagangan saham pada 28 Februari 2025 sampai dengan pukul 16.00 WIB
Mata Acara RUPST Bank Mandiri
Ada delapan mata acara atau agenda yang akan dibahas dalam RUPST Bank Mandiri. Berikut rinciannya:
Pertama, persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) Tahun Buku 2024.
Baca juga: Bank Mandiri Siap Implementasikan Kebijakan Danantara
Dalam agenda tersebut juga dibahas pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi atas tindakan pengurusan perseroan dan dewan komisaris atas tindakan pengawasan perseroan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2024.
“Kedua, persetujuan penggunaan laba bersih perseroan untuk Tahun Buku 2024,” tulis manajemen Bank Mandiri dikutip dari keterbukaan infomasi, 5 Maret 2025.
Kemudian, agenda ketiga dalam RUPST Bank Mandiri adalah penetapan gaji/honorarium berikut fasilitas dan tunjangan Tahun Buku 2025, serta tantiem/insentif kinerja/insentif khusus atas kinerja Tahun Buku 2024 dan/atau insentif jangka panjang periode tahun 2025-2027, untuk direksi dan dewan komisaris perseroan.
Kempat, penetapan akuntan publik dan/atau kantor akuntan publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Laporan Keuangan Program PUMK untuk Tahun Buku 2025.
Rapat juga akan membahas persetujuan atas pengkinian rencana aksi (recovery plan) perseroan dan persetujuan atas perubahan anggaran dasar perseroan.
Baca juga: Yuddy Renaldi Mundur dari Kursi Dirut Bank BJB
Selanjutnya, persetujuan atas rencana pembelian kembali (buyback) saham perseroan dan pengalihan saham hasil pembelian kembali (buyback) yang disimpan sebagai saham treasuri (treasury stock).
Diketahui, bank pelat merah ini telah menyiapkan dana senilai Rp1,17 triliun untuk aksi korporasi tersebut. Adapun buyback ini bertujuan memperkuat keyakinan terhadap nilai jangka panjang dan prospek yang dimiliki perseroan.
Agenda terakhir yang dibahas adalah perubahan susunan pengurus perseroan. (*)










