Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu (24-28 Februari 2025) mengalami pelemahan sebesar 7,83 persen menjadi berada pada level 6.270,59 dari 6.803,00 pada pekan lalu.
Lalu, kapitalisasi pasar bursa pekan ini turut mengalami penurunan sebesar 7,68 persen menjadi Rp10.880 triliun dari Rp11.786 triliun pada sepekan sebelumnya.
Baca juga: Begini Gerak Saham Indeks Infobank15 usai IHSG Turun ke Level 6.270
Berdasarkan pergerakan tersebut, BEI telah merangkum lima saham yang menjadi top laggards atau saham yang memicu penguatan gerak IHSG di pekan ini, antara lain:
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyumbang penurunan tertinggi sebesar 81,44 poin ke IHSG, dengan pelemahan harga saham 13,62 persen
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyumbang sebanyak 42,44 poin ke pelemahan IHSG, dengan harga saham yang turun 9,36 persen
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyumbang penurunan 37,41 poin ke IHSG, dengan harga saham yang turun 6,39 persen
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyumbang pelemahan sebanyak 34,71 poin ke IHSG, dengan pelemahan harga saham 11,32 persen
- PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) memberikan 30,27 poin ke penurunan IHSG dan harga sahamnya melemah 16,51 persen.
Lebih lanjut, perubahan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian bursa pekan lalu, yaitu sebesar 4,52 persen, menjadi 1,18 juta kali transaksi dari 1,23 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Sementara itu, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini, yaitu sebesar 21,62 persen menjadi 22,36 miliar lembar saham dari 18,38 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Baca juga: IHSG Sepekan Turun 7,83 Persen, Kapitalisasi Pasar jadi Rp10.880 Triliun
Lalu, peningkatan turut dialami oleh rata-rata nilai transaksi harian bursa, yaitu sebesar 16,19 persen menjadi Rp13,69 triliun dari Rp11,78 triliun pada pekan sebelumnya.
Meski begitu, investor asing pada Jumat lalu (28/2) mencatatkan nilai jual bersih hingga Rp2,91 triliun dan sepanjang 2025 ini, investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih atau net foreign sell Rp21,90 triliun. (*)
Editor: Galih Pratama










