Jakarta – Usai melangsungkan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO), harga saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) menguat hingga 25 persen atau berhasil menyentuh Auto Rejection Atas (ARA).
CBDK yang merupakan perusahaan pengembangan real estate di kawasan Tangerang telah melepaskan sejumlah 566.894.500 lembar saham biasa atas nama atau sebesar 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp20 per saham di harga perdana Rp4.060 per lembar saham.
Berdasarkan hal itu, Perseroan meraup dana segar senilai Rp2,30 triliun yang akan digunakan untuk mempercepat pengembangan CBD PIK2 secara umum dan secara khusus membangun Nusantara International Convention and Exhibition (NICE) yang merupakan bagian dari Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibition (MICE) sebagai pelengkap ekosistem.
Baca juga: Harga Saham CBDK, DGWG, dan OBAT Kompak Hijau Usai Melantai di BEI
Presiden Direktur CBDK, Steven Kusumo, mengatakan bahwa, NICE dibangun di atas luas bidang tanah mencapai kurang lebih 19 hektare dan dirancang sebagai elemen strategis yang melengkapi ekosistem CBD PIK 2 dengan bertambahnya area pusat konvensi dan pameran sekitar 120.000 m2.
“Proyek ini diharapkan dapat mulai beroperasi secara parsial pada September 2025, sehingga dapat turut meramaikan sektor industri pusat konvensi dan pameran nusantara,” ucap Steven dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 13 Januari 2025.
Adapun total aset CBDK per 30 September 2024 tercatat sebesar Rp18,5 triliun, yang mana total liabilitas sebesar Rp10,4 triliun, di mana sebanyak Rp9,6 triliun merupakan akun escrow untuk membukukan cicilan atau pembayaran pelanggan, dan total ekuitas senilai Rp8,1 triliun.
Baca juga: BEI Catat 22 Perusahaan Antre IPO, Mayoritas Beraset Jumbo
Dari sisi pendapatan, CBDK berhasil meraih Rp1,6 trilliun per 30 September 2024, menunjukkan kinerja yang solid di tengah tantangan ekonomi yang ada. Kondisi ini memperkuat posisi CBDK sebagai perusahaan yang tangguh dengan prospek pertumbuhan yang optimis ke depan. (*)
Editor: Yulian Saputra