Jakarta – Di tengah penurunan kunjungan wisatawan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tercatat mampu mencatatkan laba bersih Rp100 miliar hingga September 2024.
Winarto, Direktur Utama PJAA menjelaskan, tahun ini pihaknya menghadapi banyak sekali tantangan industri. Ini terlihat dari kinerja perusahaan baik pendapatan serta angka kunjungan wisatawan yang tidak sebaik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun demikian, PJAA tetap mencatatkan laba bersih Rp100 miliar per September 2024.
“Penurunan jumlah pengunjung pada tahun 2024 jika dibandingkan tahun 2023 disebabkan oleh cuti bersama (libur panjang) yang mendorong masyarakat untuk liburan ke luar kota, adanya larangan study tour, serta ketidakpastian stabilitas ekonomi baik makro maupun mikro ini mempengaruhi daya beli masyarakat dan minat untuk berwisata,” ungkap Winarto dalam Paparan Publik atau Public Expose tahun 2024 pada Senin, 23 Desember 2024 di Ecovention Hall, Ancol, Jakarta Utara.
Dia melanjutkan, dalam kondisi ini PJAA tetap melakukan berbagai upaya untuk menjaga rasio-rasio keuangan. Selain itu, PJAA juga terus meningkatkan service quality dan excellence dengan meningkatkan pengalaman pengunjung dan customer journey melalui konten hiburan atraksi dan event guna meningkatkan jumlah pengunjung.
Baca juga: Beli Tiket di Ancol Apps, Kini Bisa di JakOne Mobile Bank DKI
Selain itu, beberapa inisiatif strategis yang telah dilakukan tahun ini untuk menggaet pengunjung. Antara lain pemutakhiran sistem penjualan tiket online, penambahan daya tarik wisata seperti Alpaca dan Wallaby di Samudra Ancol.
PJAA juga menghadirkan pertunjukkan futuristik dengan robot di Dufan Ancol, Peluncuran 3 New Paus Cottage di Putri Duyung Ancol, penyelenggaraan konser musik spesial, serta meningkatkan transportasi internal kawasan wisata yang berkolaborasi dengan Transjakarta.
Jelang menutup 2024, PJAA tetap optimis dapat meningkatkan pendapatan seiring dengan musim liburan Natal dan Tahun Baru.
Berbagai pertunjukkan menarik di seluruh unit rekreasi telah dirancang demi dapat mendorong tingkat kunjungan wisatawan yang ingin menghabiskan masa liburannya bersama dengan keluarga.
Pada 2025, PJAA akan tetap memprioritaskan pengembangan pada bidang rekreasi antara lain penerapan dynamic pricing, pengembangan sentral parkir, revitalisasi cottage Putri Duyung Ancol serta penyediaan lahan untuk depo MRT.
“Inisiasi strategis ini diharapkan dapat menjadi motor pendorong pendapatan perusahaan di tengah kebijakan-kebijakan pemerintah yang baru,” tutup Winarto. (*)