Menkop Budi Arie: Ratusan Koperasi Siap Dukung Makan Bergizi Gratis

Menkop Budi Arie: Ratusan Koperasi Siap Dukung Makan Bergizi Gratis

Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengungkapkan, pihaknya telah memiliki ratusan koperasi yang siap menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Kami sudah punya daftar ratusan koperasi yang siap dalam program MBG ini. Mulai dari koperasi susu, koperasi petani sayur, koperasi peternak telur dan lainnya,” katanya, dikutip Rabu, 18 Desember 2024.

Menurutnya, saat ini jumlah koperasi tersebut terus dihitung dan disimulasi. Diharapkan dalam waktu dekat menemukan titik temu dan siap berkolaborasi.

Diketahui, keterlibatan koperasi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai supply chain penyediaan kebutuhan MBG yang mayoritas didukung dari bahan pangan di sektor pertanian.

Baca juga : Kemenkop Tugaskan 3 Koperasi jadi Percontohan Makan Bergizi Gratis

Sebelumnya, Kementerian Koperasi (Kemenkop) telah menunjuk tiga koperasi sebagai bagian dari percontohan alias pilot project program Makan Bergizi Gratis (MBG). Di mana, koperasi tersebut dipersiapkan dalam pengadaan bahan makanan.

Ketiga koperasi tersebut yakni Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq, Koperasi Konsumen Serikat Bisnis Pesantren Lampung SKD (Koperasi Sekunder), dan Koperasi Peternakan dan Pemerahan Air Susu Sapi Rakyat Sae Pujon di Malang, Jawa Timur.

Sejalan dengan itu, Budi menargetkan koperasi bisa tumbuh besar di tahun mendatang, dan terus berkontribusi bagi perekonomian nasional.

Apalagi tahun 2025, PBB telah menetapkan sebagai tahun koperasi internasional. Sehingga harus dimaknai tahun 2025 sebagai tahun kebangkitan koperasi Indonesia.

Baca juga : Dukung Makan Bergizi Gratis, Wamenkop Ferry Inisiasi Dapur Bersama Koperasi Ponpes

“Saya mengharapkan koperasi di sepanjang tahun 2025 terus membuat gebrakan dalam mewarnai tahun Koperasi Internasional,” jelasnya.

Untuk mencapai itu, Kementerian Koperasi (Kemenkop) siap membuat landscape dan melakukan simulasi. Termasuk melihat struktur sosial, politik, ekonomi dalam negeri agar lebih berkeadilan bagi koperasi.

“Salah satunya melalui koperasi, karena di beberapa negara yang besar kontribusinya dari koperasi, mereka banyak kuat dari sektor pertanian rata-rata hingga 30 persen,” tuturnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga memperbesar koperasi yang ada saat ini menuju super induk koperasi melalui penguatan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Karena koperasi ini harus menjadi gairah baru bagi masyarakat, dan menjadi pilihan bagi negara dan bangsa ini, untuk meletakkan koperasi sebagai aktor utama dalam perekonomian nasional selain swasta dan BUMN,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News