Jakarta – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) resmi meluncurkan aplikasi K-CASH (KSEI-Cash Management) Rabu, 18 Desember 2024. Aplikasi ini dirancang untuk mengelola dana transaksi reksa dana di pasar modal Indonesia agar lebih efisien.
Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat, menjelaskan bahwa peluncuran K-CASH didorong oleh pesatnya pertumbuhan sektor reksa dana, yang semakin berkembang berkat kehadiran agen penjual berbasis finansial (selling agent fintech).
“Pengembangan K-CASH merupakan respons KSEI terhadap perkembangan transaksi reksa dana di pasar modal yang sangat dinamis, khususnya terkait penggunaan platform digital yang saat ini telah menjadi pilihan utama investor, volume transaksi yang besar membutuhkan sistem yang mampu menangani frekuensi yang tinggi dengan cepat dan akurat,” ucap Samsul dalam sambutannya di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2024.
Solusi Alternatif bagi Investor
Baca juga: Jelang RDG BI, Rupiah Diprediksi Melemah di Atas Rp16.000 per Dolar AS
Samsul menambahkan, K-CASH bertujuan menggantikan mekanisme virtual account dengan Investor Fund Unit Accout (IFUA), sehingga dana investor dapat dikelola dengan lebih aman dan transparan.
Sejak 2016, KSEI telah menggunakan IFUA untuk mencatat portofolio investasi reksa dana milik investor melalui Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu (S-INVEST). Dengan IFUA, posisi dana selama proses transaksi dapat dipantau langsung oleh investor, memberikan transparansi yang lebih baik.
Selain itu, pengembangan K-CASH didukung oleh penerapan full Central Bank Money (CEBM) sejak 2019. Sistem ini memungkinkan penyelenggaraan dana transaksi pasar modal dilakukan sepenuhnya melalui Bank Sentral, meningkatkan efisiensi dan keselematan transaksi.
Dominan Platform Digital
Data KSEI per November 2024 mencatat lebih dari 10,2 juta investor reksa dana di Indonesia menggunakan layanan selling agent fintech, atau sekitar 70,35 persen dari total 13,6 juta investor reksa dana.
Hingga saat ini, terdapat 20 perusahaan yang menawarkan 464 produk reksa dana dengan total nilai Asset Under Management (AUM) sebesar Rp30,8 triliun.
Baca juga: Komisi XII DPR RI Apresiasi Aplikasi PLN Mobile
Dari sisi aktivitas, frekuensi instruksi subscription melalui fintech mencapai 16,4 juta (83 persen dari total transaksi), sementara instruksi redemption mencapai 7,9 juta (85 persen).
Harapan Efisiensi untuk Investor
Melalui implementasi K-CASH, KSEI berharap investor reksa dana memiliki alternatif pengelolaan dana yang lebih mudah, murah dan efisien.
Kehadiran aplikasi ini juga diharapkan dapat memperkuat ekosistem digital pasar modal Indonesia, sekaligus meningkatkan kenyamanan kepercayaan investor dalam melakukan transaksi reksa dana secara online. (*)
Editor: Yulian Saputra