Jakarta – Rupiah diperkirakan akan melemah seiring penguatan dolar Amerika Serikat (AS) setelah data inflasi harga produsen (PPI) AS untuk November 2024 menunjukkan kenaikan lebih tinggi dari perkiraan.
Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat, 13 Desember 2024, pukul 09.13 WIB, nilai tukar rupiah tercatat berada di level Rp15.970 per dolar AS, melemah 0,16 persen dibandingkan hari sebelumnya.
Analis Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa peningkatan inflasi di AS mendorong Bank Sentral AS atau the Fed menunda pemangkasan suku bunga acuan hingga akhir tahun ini.
“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang kembali menguat setelah data inflasi produsen PPI AS yang lebih tinggi dari perkiraan, menurunkan prospek pemangkasan suku bunga the Fed,” kata Lukman saat dihubungi Infobanknews, Jumat, 13 Desember 2024.
Baca juga: Awas! Rupiah Diramal Bakal Tembus Rp16.000 per Dolar AS pada Semester I-2025
Baca juga: Donald Trump Tunjuk David Perdue jadi Duta Besar untuk China
Baca juga: Jika PPN 12 Persen Berlaku, Sri Mulyani Hitung Pendapatan Negara Bisa Hilang Rp265,6 T
Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.900-Rp16.050 per dolar AS. Ia juga menambahkan bahwa Bank Indonesia (BI) akan melakukan intervensi jika rupiah mendekati level psikologis Rp16.000 per dolar AS.
“Namun mendekati level psikologis Rp16.000, ada potensi BI akan mengintervensi. Range Rp15.900-Rp.16.050 per dolar AS,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra