Analis Ungkap Merger XL Axiata dan Smartfren Kurang Menarik Investor, Kenapa?

Analis Ungkap Merger XL Axiata dan Smartfren Kurang Menarik Investor, Kenapa?

Jakarta – Analis Panin Sekuritas, menyoroti aksi merger antara PT XL Axiata Tbk (EXCL) atau XL Axiata, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) atau Smartfren, dan PT Smart Telecom (SmartTel) dapat menambahkan jumlah pelanggan menjadi 100 juta pelanggan.

Jumlah tersebut merupakan tambahan dari pelanggan Smartfren yang totalnya sekitar 36,9 juta pelanggan.

Di sisi lain, aksi merger itu juga akan meningkatkan prospek industri telekomunikasi yang lebih sehat dengan tersisa hanya tiga operator besar saja di Indonesia. 

“Sementara dengan aksi merger ini, alokasi spektrum EXCL menjadi sebesar 152 MHz atau hampir sama dengan milik TLKM,” ucap Analis Panin Sekuritas dalam risetnya di Jakarta, 12 Desember 2024.

Meski begitu, ia mencermati dari sisi harga pelaksanaan merger hingga jumlah dividen terlihat kurang begitu menarik bagi investor.

“Diikuti tantangan dari integrasi yang biasanya memakan waktu, serta downside risk dari tingkat utang hasil penggabungan yang akan meningkat serta posisi FREN yang masih mencatatkan rugi bersih per September 2024,” imbuhnya.

Adapun, kesepakatan merger antara XL Axiata dan Smartfren itu memiliki nilai merger sebesar Rp104 triliun. Nantinya, XL Axiata akan menjadi entitas yang bertahan, sedangkan Smartfren dan SmartTel akan menggabungkan diri menjadi bagian dari XLSmart.

Baca juga: Sah! XL Axiata dan Smartfren Resmi Merger, Nilainya Tembus Rp104 Triliun
Baca juga: Angkasa Pura I dan II Resmi Merger, Erick Pastikan Tak Ada PHK Karyawan

Lalu, Axiata Group Berhad (Axiata) dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memegang 34,8 persen saham XLSmart dengan pengaruh yang sama untuk arah dan keputusan strategi perusahaan.

Pada saat selesainya transaksi, maka pemerataan kepemilikan saham akan menghasilkan Axiata menerima senilai USD475 juta. Setelah transaksi ditutup, Axiata akan menerima USD400 juta, beserta tambahan USD75 juta di akhir tahun.

Selain itu, merger tersebut diharapkan menghasilkan sinergi biaya yang signifikan, dengan estimasi sinergi sebelum pajak sebesar USD300-400 juta setelah selesainya proses integrasi jaringan strategis serta optimalisasi sumber daya.

Kolaborasi ini menempatkan XLSmart sebagai kekuatan transformatif di industri telekomunikasi, dengan skala dan kekuatan finansial. Tercatat total pelanggan seluler gabungan sebanyak 94,51 juta dan pangsa pasar 27 persen, XLSmart akan menghasilkan pendapatan proforma sebesar Rp45,4 triliun atau USD2,8 miliar dan EBITDA senilai lebih dari Rp22,4 triliun atau USD1,4 miliar. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News