Jakarta – PT Bank IBK Indonesia (IBK Bank Indonesia) mencatat pertumbuhan laba bersih yang positif pada kuartal-III (Q3) 2024.
Direktur Kredit IBK Bank Indonesia, Lee Dae Sung mengatakan, di kuartal-III 2024, posisi laba bersih bank berada di angka Rp170,02 miliar. Angka ini tumbuh 9,75 persen secara year on year (yoy).
“Berkat pertumbuhan aset yang terus meningkat dan basis bisnis yang diperluas, setiap tahun laba kami meningkat sangat luar biasa,” ungkap Lee dalam Public Expose IBK Bank Indonesia pada Selasa, 10 Desember 2024.
Baca juga: Melonjak 77,17 Persen, Laba IBK Bank Jadi Rp183,29 Miliar di 2023
Dijelaskan bahwa aset perusahaan tumbuh 4,52 persen menjadi Rp19,59 triliun menjadi Rp20,48 triliun.
Selain itu, pertumbuhan laba bersih ini ditopang dari peningkatan kinerja fungsi intermediasi, baik itu penyaluran kredit maupun himpunan dana pihak ketiga (DPK).
Kredit IBK Bank Indonesia tumbuh 13,99 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp10,59 triliun.
Manufaktur menjadi salah satu sektor utama IBK Bank Indonesia dalam menyalurkan kredit. Sementara, DPK berhasil tumbuh Rp9,78 triliun, tumbuh 4,71 (yoy).
Baca juga: Dukung IBK, BAF dan YLI Adakan BAF Lions Run “Run for The Youth”
Rasio keuangan bank juga terlihat bagus. Salah satunya tercermin dari rasio kecukupan modal (CAR) yang menyentuh 41,33 persen.
Menurut Lee, hal ini disebabkan karena induk perusahaan, yaitu IBK Bank, konsisten menyuntikan dana kepada anak perusahaan di Indonesia.
“Berkat suntikan modal berkelanjutan dari IBK Korea, total modal menjadi Rp5,45 triliun, dan CAR kami sebesar 41,33 persen. Ini cukup besar untuk menahan guncangan eksternal yang signifikan,” paparnya.
Selain itu, IBK Bank Indonesia mampu menjaga rasio kredit macet (NPL) gross di angka 2,36 persen.
Beban operasional dengan pendapatan operasional (BOPO) juga diturunkan sebesar 772 basis poin (bps) dari tahun sebelumnya, kini menjadi 82,11 persen.
Baca juga: Diangkat Jadi Dirut Bank IBK Indonesia, Begini Rencana Kerja Oh In Taek
Pada akhir tahun ini, Lee optimis melihat bank yang dahulu bernama Bank Agris ini untuk mencapai laba bersih sebesar Rp250 miliar pada akhir 2024.
Bahkan, IBK Bank Indonesia sudah mempersiapkan diri mencatat laba bersih di atas Rp550 miliar, dengan pertumbuhan 18 persen per tahunnya.
Untuk mencapai ini, Oh In Taek, Direktur Utama IBK Bank Indonesia, mengungkapkan langkah strategis agar bisa mencapai target-target ini. Salah satunya adalah dengan mengoptimalkan layanan cabang.
“Untuk menyeimbangkan pertumbuhan, bank tidak hanya fokus pada perusahaan dari Korea, tapi juga perusahaan lokal, dengan mengoptimalkan layanan cabang,” ungkap Oh.
Baca juga: Wajib Tahu! Ini Kriteria Pekerja yang Tak Diwajibkan Bayar Iuran Tapera
Saat ini, IBK Bank Indonesia sendiri sudah memiliki 32 kantor cabang di Indonesia sejak mengakuisisi Bank Agris pada 2019 lalu. Oh juga mengingatkan pentingnya digitalisasi bank dan penguatan sumber daya manusia (SDM).
“Untuk meningkatkan daya saing kita tingkatkan layanan digital. Inovasi digital ini juga untuk mengefisiensikan operasional bisnis bank. Kami juga melakukan penguatan internal, salah satunya di sisi SDM yang terus kami upgrade kemampuan dan kapasitasnya,” pungkasnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso