Jakarta – Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat pernyataan Donald Trump yang akan menaikan tarif impor terhadap China dan negara lainnya.
Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa, 26 November 2024, pukul 09.28 WIB, rupiah tercatat berada di level Rp15.930 per dolar AS, atau melemah 0,31 persen.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menjelaskan bahwa pernyataan yang disampaikan Trump di media sosialnya seolah-olah memberi sinyal memulai perang dagang AS dengan negara lainnya.
Baca juga: Analis Rekomendasikan Buy Saham BBNI, Ini Alasannya!
“Pernyataan Presiden AS terpilih, Trump, di social medianya yang akan menaikan tarif impor terhadap China, Kanada dan Meksiko bisa jadi pendorong penguatan dolar AS. Pernyataan ini seakan memulai perang dagang AS dengan negara lainnya,” kata Ariston kepada Infobanknews, Selasa, 26 November 2024.
Lebih lanjut, indeks dolar AS (DXY) kembali menguat pagi ini di kisaran 107,35, dibandingkan hari sebelumnya yang di bawah 107.
“Rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dollar AS. Indeks dolar AS bergerak menguat pagi ini di kisaran 107.35, padahal pagi kemarin di bawah 107,” ujarnya.
Baca juga: IHSG Dibuka Naik 0,19 Persen ke Level 7.327
Selain itu, ketegangan yang masih tinggi di area-area konflik juga menjaga dolar AS sebagai salah satu aset aman yang tetap kuat.
Ariston pun memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.900-Rp15.950 per dolar AS.
“Potensi pelemahan rupiah ke arah Rp15.900-Rp15.950, dengan potensi support di kisaran Rp15.820 hari ini,” tukasnya. (*)
Editor: Galih Pratama