Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 7.174,96 atau naik 0,48 persen dari level 7.141,10.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 597,80 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 14 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp265,12 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 62 saham terkoreksi, sebanyak 149 saham menguat dan sebanyak 253 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, Senior Analyst Retail Research BNI Sekuritas, Kevin Juido Hutabarat, mengatakan bahwa IHSG hari ini akan berpotensi bergerak sideways, karena masih kurangnya sentimen positif.
Baca juga: IHSG Berpeluang Melemah, Simak 4 Rekomendasi Saham Berikut
“Dengan level support IHSG 7.050-7.120 dan level resistance IHSG 7.170-7.200,” ucap Kevin dalam risetnya di Jakarta, 22 November 2024.
Pada perdagangan kemarin (21/11) indeks-indeks Wall Street kompak mengalami peningkatan, dengan Dow Jones ditutup menguat 1,1 persen menjadi 43.870,35, S&P naik 0,5 persen ke level 5.948,71, dan Nasdaq Composite naik tipis 0,03 persen menjadi 18.972,42.
Sementara itu, Bursa Asia mayoritas melemah pada perdagangan kemarin, di mana Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,85 persen, Hang Seng Hong Kong turun 0,53 persen, Taiex Taiwan melemah 0,58 persen, Kospi Korea Selatan turun 0,07 persen, dan ASX 200 Australia turun tipis 0,04 persen.
Adapun, FTSE Straits Times turun 0,14 persen dan FTSE Malay turun 0,59 persen. Hal itu dipicu oleh para investor yang mengamati saham teknologi di kawasan tersebut setelah pembuat chip Nvidia melaporkan kinerja yang lebih baik dari perkiraan.
Baca juga: Investasi Jumbo, Sugiman Halim Tambah Kepemilikan Saham BOAT jadi 10,51 Persen
Diketahui, Nvidia melaporkan lonjakan pendapatan sebesar 94 persen YoY pada kuartal III-2024 menjadi USD35,08 miliar, lalu laba bersih Nvidia selama kuartal III 2024 naik menjadi USD19,3 miliar, dibandingkan USD9,24 miliar pada periode sama tahun lalu.
Meski begitu, pasar kini tertuju pada pasar saham India yang terkait dengan miliarder Gautam Adani, setelah ketua Adani Group India didakwa bersama orang lain di pengadilan federal New York atas tuduhan terkait dengan skema penyuapan dan penipuan besar-besaran. (*)
Editor: Galih Pratama