Jakarta – PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), emiten penyedia kain, seragam, dan fashion berhasil mempertahankan pertumbuhan kinerja yang stabil hingga kuartal III 2024. Ini tercermin pada penjualan perseroan Rp426,36 miliar atau meningkat 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan peningkatan penjualan tersebut, laba perseroan ikut mengalami penguatan sebesar 5 persen menjadi Rp12,82 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sennilai Rp12,16 miliar.
Kinerja positif di kuartal III 2024 tersebut didukung oleh seluruh segmen bisnis BELL, tercermin dari segmen manufaktur menjadi kontributor terbesar dengan Rp222,68 miliar atau naik 31 persen yoy, segmen seragam menyusul dengan besaran kenaikan 29 persen yoy menjadi Rp69,43 miliar di kuartal ini.
Baca juga: WIKA Kantongi Pendapatan Rp12,55 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya
Lalu, untuk segmen distribusi mencatatkan kenaikan tipis 1 persen dari Rp139,40 miliar menjadi Rp141,05 miliar di kuartal III 2024, sementara segmen retail turut naik 11 persen dibandingkan periode yang sama sebelumnya, menjadi Rp130,45 miliar.
“Kami sangat mengapresiasi seluruh segmen yang sudah menyumbangkan kinerja positif pada kuartal ini. Kami percaya bahwa pertumbuhan kinerja keuangan yang baik juga didorong oleh produk yang diproduksi perseroan, sehingga loyalitas pelanggan dapat tetap dipertahankan,” ujar Direktur Utama BELL, Karsongno Wongso Djaja, dalam keterangan resmi dikutip, 2 November 2024.
Berdasarkan hal itu, perseroan optimis mampu mencapai pertumbuhan dari sisi top line sebanyak 15 persen hingga akhir 2024.
Baca juga: Impack Pratama Industri Raup Pendapatan Rp2,4 Triliun di September 2024
Beberapa strategi yang diterapkan BELL untuk menjaga kualitas dan kepuasan pelanggan antara lain dengan mengedepankan mesin berteknologi tinggi yang selalu diperbaharui untuk terus dapat memenuhi kebutuhan para pelanggannya.
Di samping itu, BELL juga menerima pesanan customized order dengan kuantitas order yang fleksibel, sehingga pelanggan tidak harus memesan dalam skala besar. (*)
Editor: Galih Pratama