Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (Bank Kalsel) mengantongi laba bersih sebesar Rp236,06 miliar per September 2024. Raihan laba itu meningkat 11,67 persen year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp211,39 miliar.
Pertumbuhan laba bank yang dipimpin Fachrudin sebagai direktur utama ini ditopang fungsi intermediasi yang tumbuh positif. Kredit dan pembiayaan syariah meningkat 4,02 persen dari Rp14,44 triliun menjadi Rp15,02 triliun. Rinciannya, kredit meningkat 2,89 persen menjadi Rp12,78 triliun, atau meningkat 2,89 persen. Sedangkan pembiayaan syariah naik 10,89 persen, atau menjadi Rp2,24 triliun.
Baca juga: Bank Papua Hasilkan Laba Rp478,34 Miliar di September 2024, Tumbuh 13,90 Persen
Sementara, dana pihak ketiga (DPK) mengalami lonjakan 12,79 persen, dari Rp18,14 triliun menjadi Rp20,46 triliun per September 2024. Struktur DPK juga mengalami perbaikan, dengan rasio dana murah (CASA) mencapai 70,92 persen dari total DPK. Rasio CASA jauh membaik dibandingkan periode sama tahun lalu di posisi 60,09 persen.
Baca juga: Top! Bank Sultra Raup Laba Rp326,19 Miliar di September 2024, Naik 23,80 Persen
Kenaikan rasio CASA yang ditopang kenaikan giro menjadi Rp8,93 triliun itu berhasil menjaga beban bunga hanya naik tipis 1,62 persen, dari Rp838,29 miliar menjadi Rp851,92 miliar.
Sementara, pendapatan bunga tumbuh 8,93 persen, atau menjadi Rp1,83 triliun. Ini membuat pendapatan bunga bersih Bank Kalsel mengalami kenaikan 16,11 persen menjadi Rp976,53 miliar.
Bank Kalsel juga mencatatkan pertumbuhan dari sisi aset. Di akhir kuartal III 2024, total asetnya mengembang dari Rp23,49 triliun menjadi Rp26,67 triliun, atau melonjak 13,54 persen secara tahunan. (*) Ari Astriawan