Jakarta – Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan hilirisasi dari berbagai komoditas di Tanah Air. Menurutnya, hilirisasi menjadi penting untuk mensejahterakan rakyat Indonesia.
“Selain itu, menjamin melindungi mereka yang paling lemah untuk mencapai kesejahteraan sejati kemakmuran yang sebenernya kita harus melakukan hilirisasi kepada semua komoditas yang kita miliki,” ucap Prabowo dalam pidato perdananya usai resmi dilantik MPR di kompleks DPR/MPR, Minggu 20 Oktober 2024.
Prabowo menyatakan bahwa nilai tambah dari hilirisasi akan menambah kekuatan ekonomi Indonesia. Tentunya, ini akan berdampak juga terhadap kesejahteraan rakyat.
Baca juga: Pidato Perdana Prabowo: Subsidi Harus Sampai ke Rakyat yang Membutuhkan!
“Nilai tambah dari semua komoditas itu harus menambah kekuatan ekonomi kita sehingga rakyat kita bisa mencapai tingkat hidup yang sejahtera. Seluruh komoditas kita harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.
Sebagai informasi, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi mencapai Rp1.245,80 triliun dalam 5 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau sejak 2020 sampai dengan September 2024. Angka ini berkontribusi sebesar 22,18 persen dari total realisasi investasi.
Baca juga: Presiden Prabowo Gaungkan Keberanian Hadapi Masalah dan Tantangan Indonesia
Lebih rinci lagi, jumlah tersebut terdiri dari kontribusi sektor mineral, yakni smelter senilai Rp759,83 triliun. Ini terdiri atas Rp514,80 triliun nikel, Rp46,77 triliun tembaga, Rp194,24 triliun bauksit, dan Rp4,02 triliun timah.
Kemudian, sektor kehutanan sebesar Rp196,99 triliun dari pulp dan paper. Lalu, sektor pertanian Rp130,23 triliun dari CPO atau Oleochemical, sektor minyak dan gas (migas) Rp139,61 triliun dari petrochemical, dan ekosistem kendaraan listrik Rp19,14 triliun dari baterai kendaraan listrik. (*)
Editor: Galih Pratama