Teken MoU dengan GP Ansor, Anindya: Sejalan dengan Visi Kadin Indonesia

Teken MoU dengan GP Ansor, Anindya: Sejalan dengan Visi Kadin Indonesia

Jakarta – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2024–2029 versi Anindya Bakrie mengungkapkan, Kadin Indonesia akan segera membuat Nota Kesepahaman dengan Gerakan Pemuda (GP) Ansor. 

Anindya menilai, slogan yang digaungkan GP Ansor sejalan dengan visi Kadin Indonesia sebagai wadah dunia usaha dalam membangun perekonomian daerah.

“GP Ansor mempunyai slogan namanya (akronim) ‘BISA’. B-nya itu fokus kepada bisnis dan ekonomi, I- nya inovasi dan teknologi. S-nya sumber daya manusia, dan A-nya anak muda. Saya melihat ini semua bisa sekali bekerja sama dengan Kadin sebagai wadah dunia usaha Indonesia. Dan juga dengan bersama, kita bisa menjadi lebih kuat membangun perekonomian (khususnya) di daerah,” katanya, dikutip Minggu, 20 Oktober 2024. 

Anindya menambahkan, Kadin Indonesia mempunyai dua unsur utama yang memungkinkan GP Ansor untuk bekerja sama yaitu dengan Kadin Provinsi, Kabupaten/Kota, dan juga dengan asosiasi/himpunan sebagai anggota luar biasa (ALB) Kadin Indonesia. 

Baca juga : Raffi Ahmad Ditunjuk jadi Waketum Kadin Versi Anindya Bakrie

Dengan target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang secara berkala akan menuju ke 8 persen, dirinya berharap agar GP Ansor ikut berperan dalam mendukung progam-program yang dicanangkan pemerintahan Prabowo – Gibran. 

Apalagi kata dia, GP Ansor merupakan organisasi kepemudaan Muslim terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota/kader mencapai delapan juta. 

“Intinya memang bagaimana GP Ansor dapat berpikir ala pengusaha yang intinya sama-sama untung, agar berkelanjutan. Kita (Kadin dan GP Ansor) cari jalan sama-sama, model bisnisnya seperti apa. Dan (GP Ansor) SDM (Sumber Daya Manusia)-nya harus kuat. Saya rasa dengan (slogan GP Ansor) BISA itu adalah awal yang sangat baik,” jelasnya.

Menurutnya, dengan jejaring Ansor/Banser yang luar biasa, di seluruh provinsi, kabupaten/kota, bahkan sampai ranting keluarahan/desa, semua itu adalah aset ‘mahal’ yang bisa digunakan sebagai bagian dari anchor (jangkar) pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui kerja sama nanti antara Ansor dan Kadin, dalam rangka mendukung menumbuhkan ekonomi 8 persen.

Dalam paparannya, Anindya menjelaskan prospek ekonomi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah situasi global yang multi-krisis. Dan Indonesia mempunyai tiga hal baik untuk menghadapi tantangan.

Baca juga : Kunjungi Menko Airlangga, Anindya Bakrie Dapat Wejangan Khusus, Apa Itu?

Antara lain, Indonesia sebagai negara nonblok, Indonesia sebagai negara adidaya iklim dan Indonesia sebagai negara adidaya pangan. 

Menurut Anindya, optimisme pemerintahan Prabowo-Gibran mencapai pertumbuhan ekonomi berkala menuju 8 persen akan difokuskan pada empat faktor ketahanan, yaitu Ketahanan Energi, Ketahanan Pangan, Ketahanan Kesehatan, dan Ketahanan Infrastruktur. 

Dan hal tersebut selaras dengan pilar-pilar Kadin Indonesia: Ketahanan Pangan, Keamanan Kesehatan, dan Keamanan Energi, yang didukung dengan dua enablers atau strategi utama yakni Hilirisasi Untuk Semua dan Digitalisasi Untuk Semua. 

“Kita musti percaya diri karena 20 tahun terakhir kita bisa berkembang lima kali (lipat). 20 tahun ke depan kenapa gak lima kali juga? Berikutnya kita musti percaya diri karena kita punya pemimpin yang baik, sekarang yaitu Pak Jokowi dan yang akan dilanjutkan oleh Pak Prabowo dan Mas Gibran. Dan yang ketiga kita musti percaya diri karena GP Ansor ini progresif atau ingin maju. Ketum- nya (Addin) sangat mumpuni. Rugi kalau Kadin gak kerja sama dengan GP Ansor,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Anindya Bakrie didapuk menjadi Anggota Kehormatan GP Ansor, usai mendapatkan jaket khusus anggota GP Ansor yang dipakaikan langsung oleh Addin Jauharuddin. (*)

Related Posts

News Update

Top News