Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat proporsi pembayaran cicilan atau utang (debt to income ratio) menurun tipis pada September 2024 menjadi sebesar 10,6 persen, dibandingkan bulan lalu 10,9 persen.
Data Survei Konsumen BI membagi proporsi pengeluaran responden ke dalam 5 kelompok, yakni masyarakat berpenghasilan Rp1-Rp2 juta, kelompok masyarakat berpendapatan Rp2,1-3 juta, kelompok Rp3,1-Rp4 juta, kelompok Rp4,1-Rp5 juta dan kelompok Rp5 juta ke atas.
Dari 5 kelompok tersebut, hampir semua kelompok mengalami penurunan pembayaran cicilan. Adapun penurunan terdalam terjadi pada kelompok masyarakat berpenghasilan Rp5 juta ke atas menjadi 13,7 persen, dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di level 15,3 persen.
Baca juga: OJK Catat Kredit Perbankan Tumbuh 11,40 Persen di Agustus 2024
Kemudian, disusul oleh kelompok masyarakat berpemghasilan Rp2,1-Rp3 juta menurun tipis menjadi 10,5 persen dibandingkan Agustus 10,7 persen dan kelompok Rp1-Rp2 juta menjadi 8,0 persen dibanding bulan lalu 8,1 persen.
Sedangkan terjadi peningkatan porsi pembayaran cicilan pada kelompok berpenghasilan Rp3,1-Rp4 juta menjadi 12,5 persen pada September 2024, dibandingkan 12,3 persen di bulan lalu, serta kelompok Rp4,1-5 juta menjadi 12,9 persen dari bulan sebelumnya 12,4 persen.
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada Agustus 2024 kredit perbankan tumbuh sebesar 11,40 persen yoy atau menjadi Rp7.508 triliun. Pertumbuhan tersebut melemah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berada di level 12,40 persen. (*)
Editor: Galih Pratama