ANZ dan Keluarga Gunawan bakal Lepas Saham Kendali di Panin Bank

ANZ dan Keluarga Gunawan bakal Lepas Saham Kendali di Panin Bank

JAKARTA – Bank asal Australia, ANZ dan keluarga Gunawan, pendiri Panin Group tengah mempertimbangkan untuk menjual saham pengendali gabungan di PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Panin Bank. Di mana, mereka masing-masing memegang saham substansial di Bank Panin.

Dinukil Reuters, Jumat, 4 Oktober 2024, seorang sumber mengungkapkan, keluarga Mu’min Ali Gunawan alias Lie Mo Ming yang mendirikan bank tersebut pada 1971, berencana akan melepas saham kendalinya sebesar 46,52 persen di Panin Bank.

Keputusan yang diambil tersebut, sejalan dengan langkah ANZ yang berusaha hengkang dari Bank Panin selama bertahun-tahun, namun tak kunjung terjadi lantaran masalah valuasi.

Sumber tersebut melanjutkan, bagi investor yang ingin memperoleh saham pengendali PNBN yang memiliki nilai pasar USD2,4 miliar atau setara Rp37,06 triliun harus melakukan penawaran umum (tender offer). Data LSEG menunjukkan, saat ini harga saham PNBN telah naik sekitar 29 persen dari tahun ke tahun.

Sumber lain mengatakan, saat ini para pemegang saham telah menunjuk Citigroup (C.N) untuk menjalankan proses penjualan saham tersebut. Di mana, materi penawaran saham Panin Bank telah dikirimkan ke calon pembeli. Ia menyebut, proses penjualan formal akan berlangsung beberapa pekan ke depan.

Baca juga : Isu Bakal Diakuisisi Maybank, Begini Tanggapan Bank Panin

“Keluarga Gunawan fleksibel berapa jumlah saham yang bisa dijual, tergantung harga penawaran,“ kata sumber yang enggan disebutkan namanya tersebut.

Sementara itu, ANZ memiliki sebanyak 39,22 persen saham di bank tersebut. Gabungan saham mereka bernilai sekitar USD2 miliar atau setara Rp30,97 triliun berdasarkan harga penutupan hari Rabu, 2 Oktober 2024, sebesar 1.540 rupiah per saham, 

Hingga kini, baik ANZ dan Citigroup belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar. Panin Bank merujuk pertanyaan Reuters kepada pemegang sahamnya.

Upaya Hengkang ANZ

ANZ telah berupaya ‘hengkang’ dari kepemilikannya di Panin Bank sejak 2013, namun kekhawatiran terhadap valuasi telah menghambat upayanya. 

ANZ kali pertama membeli 29 persen saham perusahaan di pemberi pinjaman yang terdaftar di Jakarta pada 1999. Bank satu ini lantas meningkatkan porsi sahamnya secara bertahap.

Menariknya, pada lelang saham ANZ tahun lalu berhasil menarik minat dari bank Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group, dan Sumitomo Mitsui Financial Group. Namun, aksi tersebut batal lantaran tidak ada kesepakatan tercapai.

Penjualan tersebut dilakukan sebagai upaya strategi ANZ dalam memangkas lini bisnis dengan imbal hasil rendah dan mengurangi eksposur ke perbankan ritel dan wealth banking di Asia untuk meningkatkan laba atas ekuitas perusahaan. 

Lalu, pada bulan Mei, ANZ sepenuhnya keluar dari investasinya di Bank Malaysia AMMB Holdings dengan menjual seluruh 5,2 persen sahamnya senilai USD$149 juta atau Rp2,3 triliun.

Baca juga : Tok! BTN Resmi Batal Akuisisi Bank Muamalat

Penjualan saham ANZ di AMMB Holdings sendiri dilakukan dua bulan setelah ANZ menjual 16,5 persen sahamnya di bank tersebut dengan nilai sekitar USD498,46 juta atau setara Rp 7,72 triliun. 

Sebagaimana diketahui, Mu’min Ali Gunawan (85) merupakan pendiri dan penerima manfaat utama dari kepemilikan saham keluarga Gunawan.

Anak-anaknya, yakni Chandra Gunawan dan Lionto Gunawan masing-masing menjabat sebagai komisaris dan direktur di Panin Bank.

Tahun lalu, laba bersih Panin Bank turun 8,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp3,01 triliun (USD195,65 juta) karena penurunan pendapatan bunga bersih.

Menurut data LSEG, pada pertengahan tahun 2024, saham PNBN diperdagangkan pada 0,73 kali nilai bukunya (price to book value/PBV). (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Top News