Jakarta – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance melaporkan kinerja keuangan untuk periode Agustus 2024, dengan laba usaha yang melonjak 80 persen menjadi Rp562 miliar dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Mengacu laporan keuangan bulanan induk, raihan laba usaha tersebut didukung oleh premi bruto yang mengalami kenaikan 37 persen menjadi Rp4,1 triliun pada periode Agustus 2024.
Meskipun terdapat kenaikan dari sisi pembayaran komisi maupun pencadangan yang signifikan, tetapi pendapatan underwriting TUGU masih dapat tumbuh 32 persen menjadi Rp977 miliar hingga 31 Agustus 2024.
Tidak hanya itu, pada periode yang sama, TUGU juga mencatatkan kenaikan total beban underwriting sebesar 23 persen menjadi Rp381 miliar. Namun, laju kenaikannya dan biaya underwriting lain yang masih lebih rendah dibanding pendapatannya membuat marjin underwriting meningkat 38 persen secara tahunan menjadi Rp596 miliar.
Baca juga : Top! Tugu Insurance Boyong Penghargaan Asuransi Paling Efiesien di BIFA 2024
Prestasi lain yang juga dicapai oleh anak usaha PT Pertamina (Persero) ini adalah pendapatan investasi yang juga tumbuh positif. Mengacu pada laporan keuangan bulanan induk yang tidak diaudit, pendapatan investasi TUGU tumbuh 22 persen menjadi Rp253 miliar.
Di saat pendapatan dari segmen asuransi maupun investasi naik, beban usaha TUGU justru turun 13 persen menjadi Rp287 miliar. Faktor inilah yang menyebabkan terjadinya peningkatan laba usaha perseroan.
Sejalan dengan kinerja keuangan yang positif, saham TUGU juga sempat berhasil menyentuh pada posisi Rp1.300 sebagai level tertingginya sejak 31 Oktober 2023.
Baca juga : Berkat Inovasi dan Pengembangan Bisnis, Tugu Insurance Raih Dua Penghargaan Bergengsi
Hal itu tercermin pada harga perdagangan saham TUGU Senin lalu (23/9) yang sempat menembus level Rp1.305, sebelum ditutup pada level Rp1.285, di hari itu juga saham TUGU menguat 1,18 persen dibandingkan harga pada akhir pekan lalu.
Tren kenaikan harga saham TUGU juga diikuti dengan rata-rata volume serta frekuensi perdagangan harian. Asal tahu saja, rata-rata volume perdagangan saham TUGU secara harian mencapai 7,9 juta atau naik 18 persen dibanding minggu sebelumnya.
Adapun peningkatan likuiditas perdagangan ini juga didorong oleh adanya aksi borong investor asing. Dalam empat hari perdagangan efektif, saham TUGU terus dibeli oleh asing. Nilai net buy asing sepekan lalu mencapai Rp13,9 miliar dan menjadi net buy mingguan tertinggi sejak awal tahun. (*)
Editor: Galih Pratama