Jakarta – PT Mirae Asset Sekuritas memprediksi pasar saham terutama sektor perbankan dan retail akan diuntungkan dari potensi pemangkasan suku bunga oleh otoritas moneter pada kuartal terakhir tahun ini.
Head of Investment Information Mirae Asset, Martha Christina, mengatakan bahwa, prediksi itu dapat terealisasi ketika kebijakan pemangkasan suku bunga direalisasikan Bank Indonesia (BI) sebelum akhir tahun. Penurunan suku bunga tersebut diperkirakan akan memperkuat daya beli masyarakat serta mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga.
“Kami melihat bahwa inflasi yang terkendali dan suku bunga yang lebih rendah akan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, dengan kredit konsumsi yang diproyeksikan meningkat dan berdampak langsung pada penguatan beberapa sektor, termasuk sektor ritel,” ucap Martha dalam Media Day di Jakarta, 12 September 2024.
Baca juga: Naik 65,52 Persen, Saham BRIS Tembus All Time High
Ia memprediksi, pemangkasan suku bunga acuan The Fed bakal terjadi sebanyak tiga kali, dengan masing-masing 25 bps hingga akhir tahun. Sementara, BI juga diproyeksi akan memangkas suku bunga sebanyak 25 bps menjadi 6,00 persen dari posisi sebelumnya 6,25 persen pada pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pekan depan.
Konsumsi rumah tangga, yang merupakan pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, diproyeksikan akan menguat pada kuartal IV 2024. Pemangkasan suku bunga dan peningkatan kepercayaan konsumen akan mendorong masyarakat untuk lebih aktif melakukan pembelian barang dan jasa.
Oleh karena itu, Martha merekomendasikan saham BMRI, BBCA dan BBRI dari sektor perbankan, serta ACES dan MAPI dari sektor ritel.
Di sisi lain, Research Analyst Mirae Asset, Abyan Habib Yuntoharjo, menyatakan optimistis terhadap prospek sektor ritel yang didukung oleh urbanisasi, peningkatan adopsi teknologi digital, ekspektasi penurunan suku bunga, yang akan berdampak positif pada daya beli masyarakat, dan adanya festive season di akhir tahun.
Baca juga: ADRO Umumkan Mau Jual Seluruh Saham Adaro Andalan Indonesia
“Investor disarankan untuk mempertimbangkan saham-saham di sektor ritel, yang diprediksi akan mendapatkan keuntungan dari momentum pemulihan ekonomi dan peningkatan konsumsi domestik,” ujar Abyan dalam kesempatan yang sama.
Adapun, Mirae Asset juga menilai bahwa peningkatan populasi usia produktif dan konsumen muda akan menjadi pendorong utama pertumbuhan jangka panjang bagi sektor ritel. (*)
Editor: Galih Pratama