Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, potensi ekonomi dalam negeri harus tetap dioptimalkan. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk nomor empat terbesar di dunia yakni diperkirakan berjumlah 281 juta jiwa di 2024, dan jumlah sebesar itu merupakan pangsa retail yang bagus untuk diberdayakan.
“Pertumbuhan sektor konsumsi di Indonesia sejak 2002 lebih besar daripada pertumbuhan ekonomi yakni 12%. Mal di Indonesia, khususnya di Jakarta, lebih baik dan modern daripada berbagai mal di negara lain. Kita harus tepuk tangan untuk para peretail. Hal itu didukung oleh pendapatan per kapita di Jakarta yang sudah di atas USD20 ribu. Jadi, berapa banyak toko retail yang sudah dibuka di suatu daerah dapat mencerminkan berapa pendapatan per kapita dari daerah itu,” katanya dalam keynote speech pada acara pembukaan Indonesia Retail Summit 2024 bertema “Navigating the Future of Retail: Strategies for Competitiveness and Innovation,” dikutip Kamis, 29 Agustus 2024.
Menurutnya, pemerintah juga mendorong pelaku usaha pusat perbelanjaan untuk bermitra dengan pelaku UMKM. Melalui kemitraan dan kolaborasi ini tentunya akan menciptakan peluang pasar bagi produk UMKM, membuka lapangan usaha baru, menyerap tenaga kerja, serta mewujudkan iklim usaha yang sehat.
Baca juga : Menko Airlangga Pastikan Tarif PPN Naik 12 Persen di 2025
“Produk dan positioning itu penting untuk retail. Harus ada keberpihakan alokasi untuk para UMKM ini di berbagai pusat perbelanjaan. Untuk jumlah toko retail memang terus berkembang dan berjalan baik. Kita ingin bukan cuma di Jakarta saja, tapi juga seluruh Indonesia, karena ada daerah lain yang pendapatan per kapitanya juga menengah ke tinggi. Supaya sektor retail terus tumbuh, maka harus terus digenjot dari sisi produktivitas dan inovasi,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melihat pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Ia menyebutkan, ekonomi telah pulih sepenuhnya setelah sempat terdampak pandemi Covid-19.
“Tak dipungkiri, Pandemi Covid-19 membuat perekonomian sempat terpuruk namun demikian ekonomi kembali pulih secara bertahap hingga dan pada Q2-2024 tumbuh sebesar 5,05% yoy,” kata Mendag Zulfifli Hasan yang diwakili oleh Moga Simatupang, Dirjen PDN Kementerian Perdagangan.
Indonesia Retail Summit (IRS) kembali hadir untuk kali ketiga dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan sektor ritel Indonesia untuk merencanakan pertumbuhan di masa depan.
Baca juga : Menko Airlangga Optimistis Ekonomi RI Semester I 2024 Berada di Kisaran 5 Persen
Acara bertema “Navigating The Future of Retail: Strategies for Competitiveness and Innovation” tersebut berlangsung dua hari sejak Rabu (28/9/2024) di Jakarta. Semua elemen industri seperti beberapa Kementerian, asosiasi, hingga ribuan peritel nasional menghadiri konferensi dan expo terbesar ini.
Melanjutkan kesuksesan tahun lalu, IRS diproyeksikan menjadi pusat diskusi dan perencanaan masa depan retail Indonesia dan Asia Tenggara.
Acara ini sendiri menargetkan sektor ritel ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonominya. Dengan lebih dari 4000 peserta, 100 pembicara, IRS mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari seluruh ekosistem retail. Diharapkan, berbagai peluang untuk kolaborasi dan inovasi baru akan lahir pula.
Di tahun ini, ritel Indonesia sendiri tumbuh positif. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1. Angka ini meningkat 6,4 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan sangat didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat, perkembangan pesat e-commerce, serta inovasi teknologi dalam operasional ritel.
Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO), Budihardjo Iduansjah, menjelaskan bahwa pertumbuhan tersebut menunjukkan kepercayaan konsumen yang semakin meningkat dan kesiapan sektor retail untuk beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah.
IRS diprediksi HIPPINDO akan makin mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut, khususnya dari sektor industri ritel. Pertemuan berbagai pemangku kepentingan dan menciptakan peluang untuk kolaborasi serta inovasi, menjadi strateginya.
Budi menambahkan bahwa IRS juga menjadi inisiatif penting mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor ritel. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2024 mencatat angka positif sebesar 5,05 persen year-on-year (YoY).
“Kami percaya bahwa acara ini akan menjadi katalis untuk melanjutkan momentum pertumbuhan ini, dengan mempertemukan berbagai pemangku kepentingan industri retail dan menciptakan peluang kolaborasi serta inovasi yang dapat memacu perkembangan sektor ini lebih lanjut,” pungkasnya. (*)
Editor : Galih Pratama