Jakarta – Teknologi berperan penting dalam ekonomi global. Namun sayangnya kontribusi teknologi terhadap GDP Indonesia masih sangat rendah.
Hal tersebut terungkap dalam Diskusi panel di Sesi Siang 2 IMS 2024 yang dimoderatori oleh Dr. Mira Maulida mengetengahkan tema kapabilitas dinamis Indonesia dan manajemen transformatif menghadirkan Chairman Forum Jazz Indonesia Dr. Chico A. E. Hindarto, Executive Chairman IBM Indonesia Dr. Omar S. Anwar, dan Chairman Indonesia Pure Data Centres Group (UK) Dr. Darwin Silalahi.
“Oleh karena itu, Indonesia harus meningkatkan investasi di teknologi, khususnya dalam memanfaatkan AI sebagai bagian untuk mencapai sasaran Indonesia Emas 2045,” tulis hasil diskusi tersebut.
Selain itu, para panelis juga menyoroti adanya ketakutan dalam sektor privat mengenai kemungkinan kriminalisasi kebijakan, yang menghambat proses transformasi.
Baca juga: Iluni PPIM FEB UI Gelar IMS 2024, Bahas Peran Kapabilitas Manajemen Transformatif bagi Daya Saing Bangsa
“Oleh karena itu, diperlukan protokol yang jelas untuk melindungi pengambilan kebijakan dan mengurangi hambatan yang disebabkan oleh ketakutan akan kriminalisasi,” tambahnya.
Di sisi lain, transformasi organisasi sangat bergantung pada kualitas SDM yang memerlukan peningkatan yang signifikan.
Oleh karena itu, perusahaan harus fokus pada pengembangan kapabilitas SDM untuk memastikan yang terbaik dan berkontribusi secara maksimal pada pembangunan nasional.
Di sesi penutupan para peserta menyimak catatan akhir IMS 2024 yang berjudul “Menuju Indonesia 2030: Bisakah Kita Memanfaatkan Momentum?”.
Baca juga : OJK: Integrasi Kebijakan Makro dan Mikro jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi RI
Hal tersebut disampaikan oleh ekonom terkemuka yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia ke-28 Muhammad Chatib Basri.
“Pada tahun 2030, Indonesia memiliki potensi besar berkat kesehatan yang semakin baik dan pertumbuhan usaha. Namun, tantangan utama termasuk disrupsi teknologi yang menurunkan produktivitas dan keterbatasan dalam pengembangan human capital. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk meningkatkan produktivitas, memanfaatkan beasiswa dan pelatihan secara efektif, mengembangkan infrastruktur, dan menerapkan regulasi yang jelas dan konsisten,” ungkap Chatib.
Di penghujung rangkaian acara para peserta menyimak dengan seksama orasi berjudul “Pemuda: Kemana Langkahmu Menuju?” yang dibawakan oleh salah satu musikus terbaik Indonesia yang sekaligus alumnus FEB UI Candra Darusman.
Candra mengingatkan bahwa peran pemuda Indonesia sangatlah penting dalam menentukan masa depan Indonesia. Candra menutup orasinya dengan mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama menyanyikan lagu “Pemuda” karyanya yang sekaligus menjadi judul orasinya.
Penghargaan Purnaguru Manajemen dan Ikon Abadi Manajemen
Selain dari pemaparan oleh sekian banyak tokoh penting, IMS 2024 juga menganugerahkan penghargaan “Purnaguru Manajemen” dan “Ikon Abadi Manajemen” kepada sejumlah tokoh di Indonesia.
Penghargaan “Purnaguru Manajemen” diberikan oleh ILUNI PPIM FEB UI kepada guru- guru ilmu manajemen yang telah memberikan kontribusi besar dalam berbagi pengetahuan, berbakti di berbagai lembaga pendidikan, dan memberikan dampak positif bagi banyak orang.
Penghargaan ini diserahkan oleh Ketua Program Studi Pascasarjana Ilmu Manajemen FEB UI Zaäfri Ananto Husodo, M.M., Ph.D. kepada: Prof. Teddy Pawitra; Prof. Martani Huseini; Budhi Sugarda, MBA; Dr. Setyo Hari Wijanto; dan Dr. Albert Widjaja.
Sedangkan “Penghargaan Ikon Abadi Manajemen” diberikan kepada praktisi atau akademisi manajemen yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa semasa hidup mereka dalam berbagai praktik terbaik manajemen, menjadi teladan, dan mewarisi pelajaran berharga bagi masyarakat.
Penghargaan ini diserahkan oleh Sekretaris Program Studi Pascasarjana Ilmu Manajemen FEB UI Prof. Sri Rahayu Hijrah Hati, S.E., M.Si., Ph.D. kepada Insana Habibie mewakil Almarhum Prof. Bacharuddin Jusuf Habibie; Clara Wahyudi Prakarsa mewakili Almarhum Prof. Wahyudi Prakarsa; Nana Indraswari mewakili Almarhum Prof. Firmanzah; Egidius Situmorang mewakili Almarhumah Dr. Mooryati Soedibyo; Kartika Tanri Abeng mewakili Almarhum Dr. Tanri Abeng; dan Dinar beserta kedua putrinya Amanda dan Amelia mewakili Almarhum Dr. Handry Satriago.
Sebagai bagian dari IMS 2024, ILUNI PPIM FEB UI juga berhasil mengumpulkan lebih dari 100 karya tulis sumbangan dari para pengajar dan alumni PPIM FEB UI yang langsung diserahkan kepada Perpustakaan Nasional RI.
Hasil pembahasan nantinya disusun dalam suatu laporan yang akan diserahkan kepada Perpustakaan Nasional RI dan Presiden RI terpilih yang mungkin bisa menjadi salah satu referensi untuk pemerintah baru mendatang.