Jakarta – Pagu anggaran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 merangkak naik di pertengahan tahun.
Tercatat, pada Februari 2024 pagu anggaran IKN sebesar Rp39,3 triliun, Maret 2024 sebesar Rp39,6 triliun, dan April sebesar Rp39,8 triliun.
Kemudian, pada Mei 2024 senilai Rp40,6 triliun, sedangkan Juli mencapai Rp42,5 triliun. Artinya, bila dilihat pagu anggaran IKN naik sebesar Rp1,9 triliun dari Mei ke Juli 2024. Namun, dalam nota keuangan 2023 lalu anggaran IKN 2024 yang disetujui hanya sebesar Rp40,6 triliun.
“Jadi kalau kita lihat anggaran IKN 2022 waktu itu kita mulai berbagai macam, desain perencanaan sampai berbagai aktivitas persiapan realisasi meningkat sangat tajam pada 2023 sebesar Rp27 triliun dan tahun ini di APBN Kita sebesar Rp42,5 triliun,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers, Selasa, 13 Agustus 2024.
Baca juga: Prabowo Tegaskan Komitmen Lanjutkan IKN: Kalau Bisa Dipercepat
Adapun, Sri Mulyani menyebut realisasi anggaran IKN hingga Juli 2024 sudah mencapai Rp11,2 triliun atau 26,4 persen dari pagu APBN 2024 sebesar Rp42,5 triliun.
“Jadi yang baru cair memang kelihatannya Rp11,2 triliun untuk pagu 2024, yang nilainya Rp42,5 triliun tapi bukan berarti belanjanya nanti hanya Rp11,2 triliun, masih akan ada penyerapan biasanya akselerasi untuk pencarian di kuartal III maupun di kuartal terakhir 2024,” jelasnya.
Dia merinci lagi, realisasi klaster infrastruktur senilai Rp9 triliun, terutama untuk pembangunan gedung di kawasan Istana Negara, Kemenko dan Kementerian lain serta Gedung OIKN, pembangunan tower untuk ASN dan Hankam, rumah tapak untuk menteri, serta rumah sakit IKN.
Kemudian, pembangunan jalan tol IKN, jalan dan jembatan IKN dan bandara VVIP. Lalu, penataan dan penyempurnaan kawasan bendungan Sepaku Semoi, Embung KIPP, dan Pengendalian Banjir IKN.
“Kita juga memberikan beberapa tambahan belanja seperti belanja bandara VVIP, jalan tol IKN, jalan Jembatan IKN yang kemarin beberapa sudah berfungsi dan ada beberapa yang masih perlu disempurnakan,” jelasnya.
Baca juga: Tinjau Hunian ASN di IKN, Jokowi Tekankan Pengelolaan Digital dan Modern
“Kemudian fasilitas air kemarin embung yang kita lihat akan ada 22 embung itu bagi tampungan air dan akan dinaikkan jadi 30 bahkan jadi 60. Selain pengendalian banjir juga Pak Prabowo menyampaikan jadi antisipasi karena disekitar hutan kalo sampai terjadi bencana kebakaran hutan kita juga punya persediaan recover air,” tambah Sri mulyani.
Selanjutnya, realisasi itu juga digunakan untuk klaster non infrastruktur sebesar Rp2,2 triliun. Realisasi itu di antaranya untuk perencanaan, koordinasi, dan penyiapan pemindahan, promosi/publikasi /sosialisasi IKN, laporan dan rekomendasi kebijakan pada K/L, kegiatan pemetaan, pemantauan dan evaluasi, dukungan pengamanan POLRI, dan operasional OΙΚΝ.(*)
Editor: Galih Pratama