Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (29/7) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona hijau ke level 7.317,06 atau menguat 0,40 persen dari level 7.288,16.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 216,77 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 14 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp214,34 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 63 saham terkoreksi, sebanyak 153 saham menguat dan sebanyak 258 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Berpotensi Menguat, Ini Sentimen Pendukungnya
Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman mengatakan bahwa, pergerakan IHSG secara teknikal hari ini berpotensi untuk melanjutkan kondisi rebound-nya setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) Jumat lalu (26/7) sesuai ekspektasi dan membuat market AS rally.
“Dengan level support IHSG di 7.240-7.270, sedangkan level resist berada di 7.320-7.350,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 29 Juli 2024.
Diinformasikan, dari indeks utama Wall Street ditutup lebih tinggi pada perdagangan Jumat lalu, didorong oleh kenaikan saham teknologi besar dan data inflasi yang meningkatkan harapan pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Hal itu terlihat dari indeks S&P 500 tercatat menguat 1,11 persen menjadi 5.459,10 poin. Nasdaq Composite juga naik 1,03 persen menjadi 17.357,88 poin, dan Dow Jones Industrial Average naik 1,64 persen menjadi 40.589,34 poin.
Baca juga: Usai Rilis Kinerja, Begini Pergerakan Saham BBCA dan BBRI
Sementara itu, bursa Asia Pasifik ditutup bervariasi, setelah aksi jual yang cukup masif kemarin dan menyebabkan beberapa indeks di wilayah tersebut mencapai level terendah dalam beberapa bulan terakhir.
Dengan, indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,53 persen, Taiwan TAIEX anjlok 3,29 persen, FTSE Straits Times melemah 0,12 persen, dan FTSE Malay KLCI turun 0,14 persen.
Sedangkan, Shanghai Composite China naik 0,14 persen, Hang Seng Hong Kong menguat 0,10 persen, ASX 200 Australia terapresiasi 0,76 persen, dan KOSPI Korea Selatan tumbuh 0,78 persen. (*)
Editor: Galih Pratama