Begini Cara BTPN Syariah Berdayakan Ibu-ibu Pengrajin Tapis di Lampung

Begini Cara BTPN Syariah Berdayakan Ibu-ibu Pengrajin Tapis di Lampung

Lampung – PT Bank BTPN Syariah Tbk berfokus melayani nasabah inklusi. Tidak hanya melalui penyaluran pembiayaan, tapi juga pendampingan terukur dan berkelanjutan.

Pendampingan bahkan dilakukan sebelum masyarakat menjadi nasabah BTPN Syariah. Kumpulan yang dilakukan setiap dua minggu sekali menjadi salah satu cara BTPN Syariah melayani masyarakat inklusi.

Dalam kumpulan, masyarakat inklusi tidak hanya diberikan akses keuangan seperti pencairan pembiayaan dan mengangsur, melainkan juga akses pengetahuan, termasuk juga cara mengatur keuangan. Pengetahuan itu menjadi bekal bagi mereka untuk terus tumbuh dan naik kelas.

“Kumpulan menjadi wadah BTPN Syariah dalam memberdayakan dan mendampingi masyarakat inklusi, yaitu ibu-ibu di Lampung, sehingga mampu membangun empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS),” ungkap Kepala Pembiayaan Area Lampung BTPN Syariah, Danny Indrayana di sela-sela agenda gathering senior redaksi di Lampung, Rabu, 24 Juli 2024 lalu.

Baca juga: Selektif Salurkan Pembiayaan, BTPN Syariah Kantongi Laba Rp552 Miliar di Semester I 2024

Para community officer (CO) BTPN Syariah menjadi figur penting dalam pemberdayaan masyarakat inklusi melalui kumpulan. Merekalah yang terjun langsung ke kumpulan atau pertemuan rutin sentra.

Kumpulan ini tidak hanya membuat ibu-ibu mampu mengembangkan usahanya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar.

Lihat saja Waliyah, salah satu nasabah BTPN Syariah sekaligus Ketua Sentra Simbaretno 01 di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung yang sudah menjadi nasabah BTPN Syariah sejak 2016. Waliyah bisa membantu meningkatkan ekonomi keluarga dan menginspirasi warga lain.

Waliyah mengaku mendapatkan banyak manfaat dengan adanya kumpulan. Ia tidak merasa berjuang sendiri, tapi bersama-sama dengan anggota kelompok saling menginspirasi dan membangun solidaritas.

“Jadi, bukan hanya tahu cara mengelola keuangan agar dapat mengangsur tepat waktu, tapi juga mendapatkan pengetahuan dan pendampingan dan pendampingan,” terang wanita 52 tahun tersebut.

Waliyah menambahkan, BTPN Syariah memberikan kemudahan bagi ibu-ibu nasabah mendapatkan pembiayaan. Pendampingan yang dilakukan melalui kumpulan juga membuat ibu-ibu nasabah memiliki empat perilaku unggul, yakni Berani, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS).

“Pelayanan yang diberikan BTPN Syariah memudahkan saya mendapatkan modal usaha, petugasnya ramah, dan sistem kumpulan yang dilakukan setiap dua minggu sekali membuat usaha ibu-ibu nasabah tumbuh dan berdaya,” tambah Waliyah.

Baca juga: Kredit Tumbuh 10,2 Persen, PermataBank Cetak Laba Bersih Rp1,5 Triliun per Juni 2024

Sementara, Corporate & Marketing Communication Head Ainul Yaqin mengatakan, BTPN Syariah menjadi satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi. BTPN Syariah memberikan akses keuangan dengan menyediakan layanan perbankan yang tepat dan adaptif, dan juga akses pengetahuan dengan memberikan program pemberdayaan, untuk mengembangkan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti.

“Untuk mendapatkan akses tersebut, ibu-ibu harus mengikuti kumpulan dua minggu sekali dan membangun solidaritas antar anggota,” pungkas Ainul.

Sebagai informasi, hingga semester I 2024, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp494 miliar kepada lebih dari 123 ribu nasabah di Lampung. (*) Ari Astriawan

Related Posts

News Update

Top News